HALTENG, OT- Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) berada pada peringkat kedua penanganan stunting terbaik tahun 2020 di Provinssi Maluku Utara (Malut).
Ketua Tim Pengendalian Stunting Kabupaten Halteng Salim Kamaluddin mengatakan, Halteng masuk pada Kabupaten lokus tahun 2020 dan ini yang pertama. Tapi pada saat penilaian kinerja oleh tim, Halteng masuk urutan kedua dengan penanganan Stunting terbaik tahun 2020 setelah Halmahera Selatan (Halsel).
Menurutnya, Halteng mendapat peringkat kedua ini berkat hasil capaian sesuai dengan hasil analisa data, seperti prevalensi dan analisa kasus. Meskipun begitu, pihaknya tetap berbenah untuk yang lebih baik di tahun ini.
"Kalau Kabupaten Halsel itu sudah menjadi lokus stunting satu tahun lebih dulu, baru Halteng menyusul. Artinya Halsel sudah melakukan penanganan satu tahun lebih dulu, baru disusul Halteng, tapi hasil kita Halteng masuk urutan kedua di Malut," ujar Salim saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (17/9/2021).
Kata dia, ini baru tahun pertama penanganan stunting maka pihaknya tetap optimis untuk mencapai hasil yang maksimal, tapi tentunya lewat kinerja Kader Pembangunan Manusia (KPM) di Kecamatan dan desa di Halteng.
Kepala Bappelidbangda kabupaten Halteng ini mengaku, tahun 2020 Lokus penanganan stunting tersebar di 20 Desa. Dari Desa yang menjadi lokus ini, tim putuskan Desa mana yang akan menjadi lokus lewat prevalensi dan studi kasus.
"Saat ini Halteng penanganan stunting kasusnya sedikit, tapi berjalan terus sehingga desa yang menjadi lokus di tahun 2020, ada yang sudah tidak masuk lagi menjadi lokus di tahun 2021," tambahnya.(red)