Home / Berita / kesehatan

Dokter dan Nakes Gelar Aksi di Gedung Kejati Malut, Ini Tuntutannya

15 Desember 2022
Richard saat melakukan hearing dengan massa aksi di depan kantor Kejati Malut

TERNATE, OT - Selain mendatangi kediaman Gubernur Maluku Utara di Ternate, ratusan tenaga kesehatan (nakes) RSUD Chasan Boesoirie Ternate juga mendatangi gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku Utara, pada Kamis (15/12/2022).

Dalam aksinya, ratusan nakes yang terdiri dari dokter, bidan, perawat, ahli gizi dan pelayanan kesehatan masyarakat itu meminta aparat penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku Utara segera menetapkan tersangka kepada oknum yang diduga dan di indikasikan terlibat atas dugaan korupsi belanja pegawai dan jasa pada RSUD Chasan Boesoerie. 

Para nakes juga mendesak kepada Kekati Malut segera, melakukan pemanggilan dan pemeriksaan kepada Kepala BPKAD Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara, berkaitan dengan tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) pegawai RSUD Chasan Boesoerie.

Dalam tuntutannya, para nakes juga mendesak Kejati Malut, segera memanggil dan memeriksa Plh. Direktur RSUD Chasan Boesoerie saat ini, berkaitan dengan alokasi dana senilai Rp.9 miliar, dari BPKAD Provinsi Maluku Utara.

Selain itu, para nakes juga meminta BPK Perwakilan Maluku Utara segera melakukan audit khusus pada BPKAD Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara terkait dengan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Provinsi Maluku Utara yang diduga kuat disalahgunakan.

Kepada Gubernur Maluku Utara, tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Chasan Boesoirie juga mendesak segera menuntaskan Hutang TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai ) RSUD Chasan Boesoerie, yang hingga saat ini tidak dibayarkan bahkan telah menjadi hutang.

Para naked juga mendesak Gubernur Maluku Utara segera Copot Jabatan Kepala BPKAD Provinsi Maluku Utara yang dinilai gagal menyelesaikan hutang daerah serta tidak memiliki kemampuan dalam menghadapi permasalahan krisis keuangan pemerintah daerah Maluku Utara.

"Untuk itu kami minta kepada Gubernur Maluku Utara agar segara dapat mengakomodir tuntutan kami. Kerena selama 15 bulan yang terjadi justru Nakesnya malah hanya diberikan harapan palsu," koar salah satu nakes dalam orasinya di depan Kejati.

Menanggapi aksi unjuk rasa yang digelar Nakes, Kepala Kejaksaan Tinggi Kejati Malut, Dede Ruskandar melalui Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Malut, Richard Sinaga akhirnya angkat bicara. 

"Semua ada prosedur, yang lasti kita akan tetap serius menyikapi segala permasalahan yang ada," ujar Richard saat melakukan pertemuan tatap muka dengan ratusan massa aksi di depan kantor Kejati Malut, Kamis (15/12/2022).

Richard menjelaskan, semua yang sudah dilaporkan masih tetap berporses dan hasil proses itu masih memiliki tahapan yang akan dikumpulkan.

Kata dia, ini sifatnya masih permintaan keterangan di Intel jadi kurang lebih 20 orang yang sudah dimintai keterangan.

"Untuk desakan penetapan tersangka tidak semudah membalikan telapak tangan, tapi percayakan sama kita karena apapun akan kita lakukan," pungkasnya.

 (ier)


Reporter: Irfansyah
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT