Home / Berita / kesehatan

Dana BOK Puskesmas Dolik Miliaran Rupiah Diduga Disalahgunakan

14 November 2023
Puskesmas Dolik

HALSEL,OT - Pengelolaan anggaran Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Dolik, Kecamatan Gane Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) selama dua tahun diduga disalahgunakan oleh Kepala Puskesmas Sofyan Umsohi dan Bendahara Sakila Abdul Fatah. 

Informasi yang dihimpun wartawan indotimur.com, Sofyan Umsohi yang menjabat sebagai Kepala Puskesmas Dolik sejak tahun 2021 itu tidak transparan dengan pengelolaan dana BOK yang bersumber dari APBN. BOK yang dikelola Sofyan dalam satu tahun sebesar Rp1 Miliar lebih.

Maka dalam dua tahun terakhir Sofyan diduga suda menyalagunakan wewenya dengan menghabiskan, dikisaran Rp. 2 Miliar sekian.

Ketidak transparansi Sofyan dan Bendahara Sakila Abdul Fatah muncul saat aksi protes sejumlah tenaga kesehatan Puskesmas Dolik pada saat rapat, Senin,(13/11/23), dengan pembahasan sisa anggaran BOK di bulan Juli-Agustus tahun 2023, senilai Rp. 238. 7793,344 atau 200 juta lebih yang dipakai untuk reakreditasi Puskesmas.

"Uang itu kan mereka (Kapus dan Bendahara) sengaja tahan katanya persiapan reakreditas puskesmas.Ternyata kami tanya anggaran itu, kapus dengan bendahara bilang sudah habis pakai di reakreditas," kata salah satu sumber terpercaya media ini, Selasa 14/11/2023.

Mendengar pengakuan tersebut, sejumlah staf mengaku kaget dan heran. Karena reakreditas Puskesmas memakan anggaran sebesar Rp 200 juta lebih tanpa sisa. Padahal anggaran reakreditas sebelum Sofyan Umsohi menjabat sebagai Kepala Puskesmas hanya menghabiskan Rp67 juta lebih. 

"Tapi ini sampai Rp 200 juta lebih. Anehnya kami tanya rincian mereka bilang belum bikin rincian. Padahal reakreditas sudah selesai satu bulan yang lalu. Makanya kami bilang tidak ada tranparansi dari Kapus dan Bendahara ini yang jadi pertanyaan dibenak kami," tuturnya.

Selain itu, sejak Sofayan dan Sakila menjabat sebagai Kepala Puskesmas dan Bendahara kegiatan per triwulan yang rutin dilakukan selalu meninggalkan utang dengan nilai ratusan juta.

"Padahal kapus lama itu setiap turun kegiatan per triwulan utang BBM, uang makan dan ATK itu paling di atas 30 juta dan paling rendah 15 juta terus ada rinciannya. Tapi yang dia (Sofyan Umsohi ) ini per triwulan itu kadang utang sampai 130 juta," cetusnya.

Lebih anehnya lagi, kata Dia, Sofyan mengambil kebijakan ada dana saving setiap triwulan. Nilainya bervariasi dari Rp 20 juta sampai Rp 40 juta setiap triwulan. Padahal namanya dana BOK itu dipakai habis untuk kegiatan pelayanan kesehatan untuk masyarakat. 

"Ada dana saving tapi dia masih utang di atas ratus juta setiap teiwulan. Terus dana saving itu disimpan untuk apa," katanya deng nada tanya.

"Yang jelas selama Sofyan Umsohi menjabat dari tahun 2021 sampai sekarang, tidak ada transparansi pengelolaan dana BOK. Padahal dalam satu tahun dan BOK yang dikelola Rp1 Miliar lebih," sambungannya.

Sementara Kapus Dolik, Sofyan Umsohi saat dikonfirmasi membantah jika apa yang disampaikan tidak benar, lantaran semua itu dikerjakan sesuai aturannya.

"Astagfirullah, itu tidak benar, semua sesuai aturanta,"jelasnya.

Ia juga mengaku, pihaknya belum melakukan rapat lantaran saat diagendakan, rapat pada Senin kemarin, belum bisa dilakukan lantaran banyak staf yang belum hadir, sehingga akan diagendakan kembali.

"Krmarin ada rapat tapi staf banya yang belum ada jadi dipending dulu, menunggu staf samua hadir baru raapat,"tutupnya.(iel)


Reporter: Sahril Samad
Editor: REDAKSI

BERITA TERKAIT