KALBAR, OT - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, Keluarga Berencana dan Perlindungan Masyarakat, Henry Alpius menegaskan  penularan virus corona atau yang kerap di sebut covid-19 itu nyata. Karena penyebaran virus tersebut sangat cepat, artinya wabah itu ada dan nyata.

Sehingga masyarakat jangan menganggap sepele wabah ini. Sehingga sering mengabaikan protokol kesehatan, karena untuk penangganan sendiri, saat ini caranya otonomi, artinya masing-masing kabupaten harus menangani sendiri pasien Covid 19. Sedangkan Kabupaten Sintang sebagai rumah sakit rujukan juga kesulitan dalam penangganan Covid 19, karena sarana memang belum memadai.

“Untuk itu, masyarakat harus hati-hati jangan sampai terpapar, sebab jika sudah terpapar, penyembuhannya sulit, mau dirujuk ke Sintang sarana juga terbatas. Kemudian dibawa ke Pontianak pasien sudah banyak, jadi, caranya agar tidak terpapar rubah pola hidup sesuai prokes,” ungkapnya.

Saat ini kata dia, Sekadau memang masuk zona orange. Walaupun masuk zona orange bukan berarti pemerintah tidak bekerja, tapi sebaliknya, artinya petugas aktif melakukan pengecekan warga dan melaporkan jumlah pasien.

“Kalau mau kita bisa saja zona hijau atau sebaliknya, kita jangan melaporkan pasien yang terpapar. Kalau begitu kita bisa masuk zona hijau. Tapi, penyebaran tidak terkontrol dengan, jika kita lakukan hal ini, “jelas dia.

Saat ini sambung dia, hampir 99 persen tenaga kesehatan sudah divaksin, pada tahap pertama. Kini tinggal tahap kedua khusus untuk petugas pelayanan publik, sedangkan daftar antri sudah 5700 orang yang sudah mendaftarkan diri untuk di vaksin.

“Untuk itu saya mohon agar masyarakat tetap jaga pola hidup. Lakukan pola hidup sesuai prokes, tujuannya agar keluarga dan sanak famili terbebas dari wabah Covid -19, iingatnya.

 (red)