TERNATE, OT - Untuk mencegah pernikahan usia dini Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Takome Kecamatan Ternate Barat berpesan kepada orang tua agar selalu untuk mengewasi anak-anaknya.
Hal ini disampaikan Bhabinkamtibmas Kelurahan Takome, Bripka Ekhy La Tarima pada saat memberikan materi dalam kegiatan Wahana Visi Indonesia dengan tema, "Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini di Kelurahan Takome Kecamatan Ternate Barat"
Kegiatan tersebut dilakukan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Ternate menggandeng Dinas Kesehatan Kota Ternate, Bhabinkamtibmas Takome, P2TPA Malut dan Wahana Visi Indonesia (WVI), dengan melibatkan pihak Kelurahan Takome, ketua-ketua RT dan RW, para tokoh agama, tokoh adat serta masyarakat Kelurahan Takome.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Takome Kecamatan Kota Ternate Barat, Bripka Ekhy La Tarima mengatakan dalam kegiatan itu, materi pencegahan pernikahan usia dini secara umum disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Ternate, dr Fatiyah Suma terkait dampak kesehatan pada saat nikah di usia dini bagi anak perempuan.
Dalam materiya, mantan Kadis Kesehatan itu menyampaikan materi terkait sistem organ tubuh ibu muda saat memasuki masa kehamilan. Jika pada saat hamil akan mempengaruhi janin karena rentang usia masih belum mencukupi untuk hamil. Apalagi untuk pernikahan di usia dini sangat berbahaya dan rentan dengan faktor perceraian.
"Untuk itu orang tua harus menjaga anaknya agar tidak terjadi pernikahan di usia dini," kata Ekhy ketika menghubungi indotimur.com lewat whatsaap tadi malam.
Sebagai ujung tombak, Bhabimkamtibmas, terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar bisa mencegah pernikahan di usia dini, "karena akan berdampak pada sisi negatif dan positive. Dalm hal Ini akan mempengaruhi faktor psikologis dan jiwa akibat pernikahan di usia yang masih dini," kata Ekhy.
Selain faktor kesehatan, dampak laim dari pernikahan dinia, adalah persiapan mengarungi rumah tangga, "sering ditemukan di lapangan adalah terjadinya perceraian, penganiayan, melantarkan istri. Hal ini terjadi karena belum siap dalam beruma tangga serta orang tua kurang pengawasan terhadap anak," terangnya.
"Tentu kami sebagai Bhabinkamgibmas akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat khsusnya di Kelurahan Takome," pungkasnya.(ian)