Home / Berita / kesehatan

Berkat JKN KIS, Den Lek Bisa Mencari Nafkah Lagi

06 Oktober 2020

SULA, OT -  Katarak adalah suatu penyakit ketika lensa mata menjadi keruh dan berawan. Pada umumnya, katarak berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu. Namun, lama-kelamaan, katarak akan mengganggu penglihatan dan membuat pengidap merasa seperti melihat jendela berkabut, sulit menyetir, membaca, serta melakukan aktivitas sehari-hari. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan utama di dunia yang dapat diobati.

Den Lek (57) merupakan peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari Desa Fogi Kecamatan Sanana Kabupaten Kepulauan Sula.

Awalnya Den Lek hanya merasakan gangguan kecil pada kedua matanya. Namun lama-kelamaan penglihatannya jadi sering kabur hingga akhirnya dirinya tidak bisa melihat sama sekali.

Sudah setahun lebih Den Lek menderita penyakit katarak. Selama itu pula aktivitas yang sebelumnya rutin ia lakukan untuk menafkahi keluarganya dengan berjualan sayuran di Pasar Basanohi Kabupaten Sula menjadi terhambat lantaran penyakit tersebut.

“Sudah setahun lebih saya menderita penyakit katarak. Selama itu pula aktivitas saya berjualan sayuran di Pasar Basanohi menjadi terhambat lantaran penyakit tersebut.

Sekitar bulan Juli lalu saya periksa di RSUD Sanana, tetapi karena belum ada dokter spesialis mata, saya dirujuk ke Rumah Sakit Tentara (RST) Ambon. Dokter mata di RST Ambon menyampaikan bahwa saya harus dioperasi," cerita Den Lek saat ditemui (30/09).

Dia menyampaikan biaya operasi mata tersebut membutuhkan biaya yang banyak, jadi ia merasa tidak akan mampu bayar biaya operasi tersebut jika tidak ditanggung JKN-KIS. Ia sangat bersyukur karena sudah terlebih dahulu terdaftar peserta JKN segmen PBPU kelas 3 sehingga biaya operasi matanya bisa dijamin JKN-KIS.

“Masyarakat perlu tau program ini sangat membantu. Bagi masyarakat yang mau menjadi peserta JKN-KIS,  jangan tunggu nanti sudah sakit baru mengurus. Sebelum sakit urus memang JKN-KIS nya dan bagi yang sudah terdaftar jangan lupa iuran dibayarkan sebelum tanggal 10 bulan berjalan. Pendaftarannya mudah dan asalkan berkas lengkap prosesnya akan cepat,” pesan Den Lek.

Den Lek juga mengaku selama perawatan dengan menggunakan JKN KIS, dirinya merasa tidak diperlakukan berbeda dengan pasien lain. “Memang banyak berita yang saya dengar kalau kita menggunakan kartu JKN-KIS kita akan dipersulit, tetapi pengalaman saya waktu dirawat tidak pernah ada masalah, itu buktinya kalau Program JKN-KIS sangat bagus dan bermanfaat,” pungkasnya.

Di akhir pertemuan, tak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan BPJS Kesehatan, berkat JKN-KIS ia bisa melihat normal kembali dan sekarang bisa mencari nafkah untuk keluarganya. "Berkat JKN-KIS, akhirnya saya bisa mencari nafkah lagi," tutupnya penuh syukur. (ded)


Reporter: Dedi Sero Sero

BERITA TERKAIT