HALTIM, OT - Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang mulai diberlakukan sejak tahun 2014 silam,.telah memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya peserta JKN-KIS yang telah merasakan manfaat program ini. Peserta JKN-KIS tidak lagi khawatir dengan biaya pelayanan kesehatan, mulai dari pemeriksaan kesehatan, rawat jalan, rawat inap, hingga biaya operasi.
Liani Senewe (41), warga Desa Tatangapu, Kecamatan Maba Tengah, Kabupaten Halmahera Timur adalah salah satu yang turut merasakan manfaat program JKN-KIS.
Liani merupakan peserta JKN-KIS segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Dengan adanya program JKN-KIS, dia mengaku merasakan dampak yang sangat positif.
Dia menceritakan pengalaman saat memanfaatkan JKN-KIS ketika dirawat di rumah sakit karena didiagnosa kanker payudara.
“Pertama kali berobat sekitar tahun 2014, saya menggunakan uang pribadi karena waktu itu saya belum punya kartu JKN-KIS. Namun semakin lama semakin terasa berat karena biaya pengobatannya tidaklah murah, apalagi setelah diharuskan melakukan operasi karena kankernya sudah masuk stadium lanjut," kata Liani.
Kondisi ekonomi yang pas-pasan ditambah lagi dengan biaya pengobatan yang semakin mahal, membuat Liani saya memutuskan untuk menunda operasi.
Menurutnya, semakin hari kondisinya mengalami penurunan sehingga membuat suaminya harus berhenti bekerja untuk merawatnya.
Dia mengaku, masa itu merupakan titik terendah dalam hidupnya, kesehatan yang memburuk dan keuangan yang menipis membuat kondisi menjadi sangat sulit.
Beruntunglah Liani, karena pada tahun 2015 dia mendapat KIS PBI APBN yang dibagikan melalui perangkat Desa.
Pada awalnya dia sempat belum mengetahui manfaat dari KIS yang dia terima. Namun setelah mendapat penjelasan dari petugas Puskesmas, dia baru mengetahui fungsi dari KIS tersebut.
“Setelah mendapat penjelasan dari tetangga saya yang kebetulan petugas puskesmas, saya memutuskan untuk memberanikan berobat di Puskesmas Wayamli Pesisir. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di puskesmas, saya dirujuk ke rumah sakit di Ternate untuk dilakukan operasi,” ungkap Liani.
Liani mengaku bersyukur dan lega operasinya berjalan lancar. Apa yang pernah disampaikan oleh tetangganya terbukti benar, semua biaya berobat ditanggung oleh program JKN-KIS. Setelah dirawat di rumah sakit selama enam hari, dia diperbolehkan pulang.
Saya tidak tahu lagi apa yang akan terjadi waktu itu jika saya tidak segera dioperasi dan mendapatkan bantuan dari Pemerintah. Saya menyadari pemerintah sangat peduli terhadap kesejahteraan rakyat dengan adanya program JKN-KIS ini. "Saya dan suami bertekad untuk bangkit dari keterpurukan dan bersemangat untuk melanjutkan hidup. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program JKN-KIS,” pungkasnya. (ded)