HALUT, OT - Ditengah mewabahnya virus corona atau Covid-19 secara global, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Provinsi Maluku Utara (Malut) berencana menarik seluruh relawan yang ada di lapangan melakukan penyemprot disinfektan karena tidak mendapat Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai dari Pemda setempat.
Sekretaris PMI Halmahera Utara, Arman Rahman Tjereni mengatakan, bantuan dari PT NHM untuk APD ke Pemda Halut sudah ada sejak Kamis (26/3/2020) kemarin, sehingga pihaknya meminta agar bantuan itu juga didistibusikannm kepada PMI khususnya relawan yang ditugaskan di lapangan.
"Ketika bantuan APD sudah ada, saya langsung berkoordinasi dengan pihak RSUD Tobelo agar PMI juga mendapat APD, karena relawan kami hanya dilemgkapi APD seadanya, kami hanya gunakan masker dan jas hujan," ungkap Arman kepada indotimur.com Jumat (27/3/2020).
Menurutnya, pandemi covid-19 cukup berbahaya bagi relawan yang ditugaskan dilapangan termasuk yang bertugas di pintu masuk dan keluar orang di Halut.
"Relawan kami sebanyak 5 orang ditugaskan pada pelabuhan masuk/keluarnya orang di Halut. Dan kami butuh bantuan APD sebanyak 3 buah saja pihak RSUD Tobelo beralasan bantuan tersebut khusus mereka yang di Dinas Kesehatan," cetus Arman.
Arman mengklaim akan menarik relawan PMI yang bertugas melakukan penyemprot disinfektan di pelabuhan, "tapi tugas kemanusiaan tetap dijalankan berupa penyemprotan di rumah warga dan tempat-tempat ibadah," katanya.
"Relawan yang bertugas di pelabuhan merupakan tempat berisiko tinggi karena masuk/keluarnya orang dari luar daerah, sehingga kita perlu tarik semua relawan penyemprot disinfektan," kesal Arman sembari mengatakan untuk relawan tim medis melakukan kerja seperti biasanya.
Terpisah, Direktur RSUD Tobelo, dr Irwanto Tandaan mengatakan, bahwa pihaknya hanya menampung bantuan yang diberikan PT NHM, sedangkan soal pembagian, merupakan kewenangan Satgas Covid-19 Halmahera Utara.
"Saya hanya menginventarisir semua bantuan, kemudian akan diserahkan ke Satgas, kita disini hanya menampung karena di posko tidak ada tempat penampungan," kata Irwanto.
Semenatara, Ketua Satuan Gugus Tugas Covid-19 Halmahera Utara, Abner Manery mengatakan, untuk bantuan APD dari pihak ketiga sudah ada di RSUD tapi dengan jumlah terbatas, sehingga masih dikhususkan bagi tenaga medis yang menangani langsung pasien covid-19.
"Bantuan APD hanya 20 dan itu masih kurang, apalagi satu pasien dalam pengawasan yang dirujuk ke Ternate sudah terpakai sebanyak 8 APD, dipakai untuk sekali, sehingga kita berharap kepada PMI Halut agar bersabar gunakan alat seadanya, jangan dulu kecewa," ujar Abner.
Kata Abner, Pemda Halut sudah memesan APD sebanyak 300 namun sementara dalam proses. "Untuk PMI sudah pasti akan mendapat bagian," ujar Abner memastikan.
"Kerjasama kita merupakan keselamatan untuk orang banyak. Kita saling pengertian dengan kekurangan yang ada," pinta Abner.
Reporter: Redaksi
BERITA TERKAIT
TERPOPULER
LOKAL