TERNATE, OT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengaku, sebanyak 461 orang pengidap HIV/AIDS berkeliaran tanpa pengawasan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Nurbaity Radjabessy mengaku, berdasarkan data Dinkes ada 461 orang pengidap HIV/AIDS di Kota Ternate yang tidak diketahui keberadaan mereka.
“Kita punya data, tapi sampai sekarang kami tidak tahu mereka kemanan, karena sudah tidak lagi dalam pengawasan kami," ungkap Kepala Dinas Kesehatan kota Ternate, Jumat (26/11/2021).
Menurutnya, berdasarkan data yang Dinas Kesehatan sejak tahun 2007 hingga 2021, di kota Ternate ada 682 orang yang pengidap HIV/AIDS. Dari jumlah ini ada 92 orang dinyatakan sudah meninggal, sehingga tersisa 590 orang tapi dengan jumlah ini hanya 129 orang yang ada dalam pengawasan Dinkes, sedangkan sisanya 461 orang tidak dalam pengawasan.
“Dari 461 orang yang tidak tercover disebabkan sebagian pendatang dan tidak tinggal menetap di Kota Ternate, sehingga petugas kesulitan untuk mendata indentitasnya, sementara untuk 129 orang ini di atas pengawasan petugas karena identitasnya sudah dikantongi petugas,” jelasnya.
"Yang 461 orang ini kami sudah tidak tahu mereka pergi kemana, apakah masih di Kota Ternate atau sudah pergi, karena banyak pendatang sehingga kami sulit untuk mendapatkan indentitas mereka," katanya.
Menurutnya, ini sangat membahayakan karena apabila mereka berada di luar sana lalu melakukan hubungan seks atau perbuatan yang bisa menularkan penyakit HIV/AIDS, tentu ini sangatlah berdampak dan berbahaya bagi yang lain.
Olehnya itu, saat ini petugas kesehatan Dinas Kesehatan sedang mencari keberadaan mereka.
"Sekarang kita sedang mencari mereka, karena dari awal saat kita data mereka tinggal disebuah kos-kosan dibeberapa kelurahan, setelah dilakukan pendataan ulang kebanyakan pindah dan saat kita cari lagi mereka sudah tidak ada. Ini yang menjadi kendala kami di lapangan, maka kami juga berharap agar masyarakat tetap berhati-hati di luar jika melakukan hubungan seks," harap Nurbaity.
Sementara untuk 129 orang yang sekarang diawasi petugas, kata Nurbaity, mereka setiap hari dalam pengawasan dan selalu diberikan obat oleh petugas kesehatan, karena datanya sudah dikantongi petugas.(ian)