TERNATE, OT - Sedikitnya 41 tenaga kesehatan yang direkrut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) dalam menghadapi pandemi covid-19, Rabu (8/4/2020) mulai menjalani tahapan coaching atau pembekalan.
Sekretaris perekrutan tenaga medis covid-19 Malut, dr Zihan Abdullah kepada indotimur.com, disela-sela pembekalan mengatakan, dalam menangani pandemi covid-19 di Maluku Utara, Pemprov membuka rekutrmen tenaga kesehatan kontrak di Malut.
Sebelumnya, kata dia, panitia perekrutan menargetkan 48 tenaga medis yang terdiri dari 40 perawat, dokter umum 4 orang, ahli gizi 2 orang dan apoteker 2 orang, namun dalam proses tahapan ada peserta yang.mengundurkan diri dengan berbagai alasan.
"Dari tahanpan-tahapan tersebut ada yang mengundurkan diri, ada yang alasan kesehatan hingga mereke menngundurkan diri," kata Zihan.
Menurutnya, hingga pada tahapan pembekalan, tenaga kesehatan yang ready atau siap bertugas sebanyak 41 dengan rincian 33 perawat, 4 dokter, 2 gizi dan 2 apoteker, "mereka ini akan langsung bekerja besok setelah mengikuti coaching atau pembekalan.
Saat ini, sambung Zihan, tenaga kontrak bidang kesehatan tengah mengikuti tahapan coaching atau pembekalan dengan materi penggunaan APD yang disertai simulasi.
"Materi yang mereka dapat yaitu tentang cara penggunaan APD, PPI dan mereka dibekali langsung oleh tim coaching RSUD Chasan Boesoirie Ternate. Hari ini juga setelah dilatih akan dilakukan simulasi penanganan pasien PDP yang masuk," katanya.
Sebagai garda terdepan dalam menangani pasien covid-19, tenaga medis yang dikontrak Pemprov ini, harus memahami cara penggunanan APD dengan benar. "Mereka juga punya koordinator masing-masing dan nanti coach atau pemateri yang nanti mengatur shift mereka," tandas Zihan.2
Dia berharap, tenaga kesehatan yang direkrut bisa meminimalisir kekurangan tenaga medis dalam menghadapi wabah corona.
"Semoga tenaga yang direkrut, bisa menjalankan tugas dengan baik dan semoga mereka sehat terus. Mereka betul-betul menjalankan amanah," harapnya. (glenipi)