TERNATE, OT - Sebuah insiden kekerasan yang melibatkan oknum keamanan salah satu Bank di Maba, Kabupaten Halmahera Timur menjadi viral setelah terekam kamera headphone berdurasi 3 menit 4 detik.
Pasalnya, video rekaman itu menjadi kunci seorang warga Kelurahan Fitu jadi korban pengeroyokan oleh individu yang disebut sebagai "preman berkedok sekuriti salah satu bank," memicu keresahan publik dan desakan agar pihak kepolisian segera mengusut tuntas aksi brutal tersebut.
Berdasarkan informasi yang dikantongi media indotimur.com belakangan oknum sekuriti di ketahui bertugas di salah satu bank cabang di Maba Kabupaten Halmahera Timur itu berinisial EA alias Eko.
Tak hanya Eko diketahui pula dua terduga pelaku lain masing-masing inisial AA alias Iptu Ansar polisi aktif yang menjabat sebagai Kasat Binmas Polres Pulau Morotai dan putra bungsunya inisial RA alias Brigade Rezky anggota personel Brimob aktif dilingkungan Polda Maluku Utara.
Bahkan, korban atas nama Sofyan Samsudin alias Opan telah membuat laporan resmi dan telah didaftarkan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Ternate pada 30 November 2025, pukul 20.30 WIT, dengan nomor laporan STPL / 297 / XI / 2025/ SPKT/ Res Ternate/ Polda Malut.
Dalam video amatir berdurasi 3 menit 4 detik yang beredar luas menunjukkan bahwa aksi kekerasan ini bermula dari adu mulut yang terjadi di kediaman korban.
BERITA TERKAIT; Diduga Dikeroyok Oknum Perwira Polisi dan Dua Anaknya, Warga Fitu Lapor ke Polres Ternate
Cekcok tersebut bermula antara Iptu Ansar dan Brigade Rezky bersama korban Opan, dipicu oleh penolakan Ansar terhadap tindakan Opan yang mana dilaporkan anak perempuan telah meludahi istrinya.

Screenshot video amatir menunjukkan seorang pria mengenakan kaos berwarna biru dan topi diduga pelaku Eko oknum [Sekuriti bank] Cabang Maba, Halmahera Timur yang melakukan aksi kekerasan terhadap korban. 30 November 2025.
Adu mulut kian memanas. Dalam rekaman, Iptu Ansar terlihat emosi dan melontarkan kata-kata brengsek kamu (makian kepada Opan). Begitu juga Brigade Rezky yang memaksa saudara perempuan nya untuk menggambar pertikaian awal di pagi hari itu. Percekcokan yang tak berujung itu kemudian memantik tindakan agresif dari pelaku Eko (Sekuriti bank).
Kemudian, Eko terlihat memukuli sebuah lemari yang akhirnya membuat situasi tak terkontrol dan berujung pada pemukulan terhadap korban Opan. Oknum (Sekuriti bank) ini juga terekam memojokkan korban hingga ke tembok bangunan rumah. Korban terlihat tidak berdaya saat dipojokkan sebelum pengeroyokan berhasil dipadamkan.
Pasca pemukulan, Iptu Ansar yang juga akrab dipanggil 'Ay' oleh warga sekitar, terlihat tidak ingin berlalu pergi. Ia bahkan melontarkan kalimat bernada ancaman dan bahasa yang tidak pantas (makian) kepada korban dan istrinya. Dinilai menyinggung harga dirinya sebagai individu yang memiliki status sosial.
"(Hewan) kita anak dapat pukul. Kita ini mati, mati, kita harga diri dapat injak kita mati, mati," kata Ay kepada korban dan istrinya dikutip dalam rekaman video amatir tersebut.
Dampak dari insiden ini, kedua pihak diketahui telah saling lapor ke pihak berwajib. Korban Opan melaporkan peristiwa yang ia alami ke Polres Ternate, sementara Iptu Ansar juga mengaku telah membuat laporan resmi di Polsek Ternate Selatan.
(ier)







