Home / Berita / Hukrim

Kasat Binmas Polres Pulau Morotai Tepis Tuduhan Pengeroyokan Warga Fitu, Klaim Berawal dari Istri Diludahi

03 Desember 2025
Gambar ilustrasi

TERNATE, OT – Salah satu terduga pelaku dalam kasus dugaan tindak pidana pengeroyokan terhadap warga Fitu, Kecamatan Ternate Selatan, Maluku Utara pada Minggu (30/11/2025) lalu, AA alias Ansar, akhirnya angkat bicara. 

Ansar yang diketahui merupakan anggota Polisi aktif berpangkat Inspektur Satu (Iptu) dan menjabat sebagai Kasat Binmas Polres Pulau Morotai, membantah tuduhan pengeroyokan yang dialamatkan kepadanya dan kedua anaknya.

Iptu Ansar mengungkapkan bahwa dirinya telah mengambil jalur hukum atas insiden tersebut dan meminta kepolisian bertindak jelas agar kasus tidak berlarut-larut.

"Saat ini kasus telah ditangani Polsek Ternate Selatan. Kami meminta kepolisian mengambil tindakan hukum yang jelas," ungkap Iptu Ansar saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (3/12/2025).

BERITA TERKAIT: Diduga Dikeroyok Oknum Perwira Polisi dan Dua Anaknya, Warga Fitu Lapor ke Polres Ternate

Iptu Ansar menceritakan kronologi kejadian yang menurutnya bermula dari perselisihan kecil di pagi hari. Kejadian tersebut berawal ketika istrinya membersihkan halaman rumah, yang mungkin masuk ke halaman kontrakan tetangga mereka yang dijaga Opan, sehingga menimbulkan teguran.

"Di situ terjadi adu mulut yang berujung saling dorong antara istri dan anak perempuan saya dengan istri dari Opan," kisahnya.

Namun, pemicu utama yang membuat anak-anaknya tersinggung adalah tindakan Opan. "Yang membuat kami tersinggung lantaran Opan ini meludahi istri saya 'cuweeeh'. Ini yang membuat anak-anaknya merasa tersinggung," tambah Iptu Ansar.

Iptu Ansar menepis bahwa ia dan anak-anaknya melakukan pengeroyokan. Menurutnya, mereka mendatangi rumah Opan pada malam hari dengan maksud awal meminta klarifikasi terkait insiden meludahi di pagi hari.

"Tapi saat di sana terjadi adu mulut lagi, jadi ada percekcokan. Nah, Sofyan [Opan] sempat ada keluarkan suara besar, jadi anak saya yang bekerja sebagai security ini tersulut emosi kemudian meremas leher Sofyan," terangnya.

Iptu Ansar menegaskan bahwa perannya, bersama dengan anak bungsu dan anak perempuannya, adalah untuk melerai pertikaian tersebut. "Melihat itu, saya dengan si bungsu dan anak perempuan coba untuk merelai pertikaian itu," katanya. 

Dia bahkan menyebut anak perempuannya sempat terjatuh saat mencoba meredam pertikaian yang terjadi antara anak sulungnya dengan Sofyan. "Jadi untuk pengeroyokan tidak ada," tandas Iptu Ansar, menutup pernyataannya.

 (ier)


Reporter: Irfansyah
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT