Home / Berita / Hukrim

Dugaan Dukun Cabuli Pasien di Ternate, Polisi Tunggu Hasil Tes Psikologi dari UPTD PPA

07 September 2023
Ilustrasi

TERNATE, OT - Tim penyidik Polsek Ternate Utara, saat ini sedang menunggu hasil tes psikologi dari UPTD PPA Kota Ternate dalam kasus dugaan pencabulan yang dilakukan seorang dukun terhadap seorang pasien perempuan berinisial N.

Oknum dukun berinisial RR diduga mencabuli N dengan modus memijat dan mengusir roh jahat. Laporan terhadap RR diterima polisi dengan nomor LP/47/VIII/2023/Malut/Polres.

Kapolsek Ternate Utara IPDA M Faisal mengatakan, penyidik akan melakukan gelar perkara kasus tersebut pekan depan. "Insya Allah minggu depan kita akan gelar perkara," kata Faisal, Kamis (7/9/2023).

Dia menyatakan, penyidik sedang menunggu hasil pemeriksaan psikologi dari Unit PPA.

Menurutnya, setalah hasil terakhir tes psikologi keluar, pihaknya akan segera melakukan gelar perkara. "Nanti kalau keluar hasilnya ke Polres dulu baru ke Polsek, setelah itu baru kita gelar perkara," sebutnya.

Meski demikian, oknum dukun tersebut tidak tahan, lantaran belum cukup bukti sehingga terduga terlapor dalam kasus itu tidak ditahan.

"Makanya sebagai alat bukti itu hasil psikologi. Kalau sudah cukup bukti kita gelar jika memenuhi unsur segera mungkin ada penetapan tersangka," jelasnya.

Mantan Kapolsek Kao itu mengaku, pekan depan hasil tes psikologi dari Unit PPA sudah keluar.  "Infonya minggu depan sudah keluar hasilnya. Tapi kita kan kejar terus semoga di minggu ini sudah keluar," pungkasnya.

Sekedar diketahui, seorang dukun dilaporkan ke Polsek Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara, atas dugaan pencabulan. Aksi cabul dukun lelaki berinisial R tersebut dilakukan terhadap seorang pasien perempuan berinisial N.

Kejadian itu bermula saat keluarga korban memanggil RR untuk melakukan pengobatan pada 6 Agustus 2023. Setelah dipanggil, dukun itu langsung melakukan aksi awal yaitu memijat dan memandikan pasien.

Dalam proses "pengobatan" RR lalu mengku ada sesuatu yang tersimpan di tubuh korban. Korban kemudian diminta berbaring di ranjang. Puncaknya, dukun itu mulai melancarkan aksi bejatnya dengan cara memegang bagian sensitif korban secara berulang kali.

 (ier)


Reporter: Irfansyah
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT