Home / Berita / Hukrim

Diduga Depresi, Warga Asal Papua Gantung Diri di Desa Gemaf Halteng.

08 April 2024
Korban saat ditemukan gantung diri

HALTENG, OT- Seorang warga yang diketahui bernama Jemris R.R. Makatey (42) asal  Fak-Fak Kabupaten Fak-Fak Provinsi Papua Barat ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri pada batang pohon kelapa di Desa Gemaf Kecamatan Weda Utara Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng). 

Kasubsektor Weda Utara Ipda Abd. Rajak Jauhati mengatakan, sesuai keterangan saksi Vendry Tabulong dan Rojer Himalaya, bahwa pada Minggu (7/4/2024) sekitar pukul 09.00 WIT, para saksi hendak mencari kayu untuk bakar ikan di Pantai Desa Gemaf.

Saat mencari kayu, saksi melihat seseorang yang sementara tergantung di pohon kelapa dengan posisi tali warna biru terlilit di leher dan terikat di batang pohon kelapa. Melihat hal tersebut, para saksi langsung melapor ke Bhabinkamtibmas Desa Gemaf Bripka Lewi Masudede. 

Salah seorang saksi Merince Y. Wailola menjelaskan pada Hari Sabtu (6/4/2024), sekitar pukul 10.30 WIT, korban datang ke Gereja Getsemani Gemaf kemudian menceritakan permasalahan keluarga ke Ibu Pendeta Sumiati Kahitela.

Korban menceritakan bahwa korban ke Gemaf untuk mencari pekerjaan namun sudah hampir tiga bulan, korban belum juga mendapat pekerjaan. 

"Almarhum datang ke Gemaf sekitar bulan Februari tahun 2024, mencari pekerjaan namun belum dapat pekerjaan. Selain itu almarhum sering melamun dan curhat tentang masalah pribadi dan sering melakukan kegiatan pergumulan," ucap Kasubsektor mengutip keterangan pata saksi. 

Dari hasil koordinasi dengan dokter di Puskesmas Sagea, lanjut Kapolsek, penyebab kematian korban akibat henti napas oleh karena leher terjerat tali dengan tanda-tanda lidah tergigit dan terdapat sperma korban. 

Sementara itu, salah satu keluarga korban Hendri Makatei membenarkan bahwa adiknya (korban) belum menikah dan sudah tiga bulan berada di Desa Gemaf mencari pekerjaan. 

Hendri mengaku sudah berkoordinasi dengan keluarga Caya Loha (pemilik kosan) untuk dikebumikan di Desa Gemaf dan menolak untuk dilakukan otopsi.

Pukul 16.00 WIT,  penyerahan jenazah dari pihak Puskesmas ke pihak keluarga untuk selanjutnya jenazah dibawa ke Desa Gemaf untuk dikebumikan.

 (red)


Reporter: Supriono Sufrin
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT