Home / Indomalut / Haltim

Diduga Serahkan Tanah ke Pemkab Halteng, Ribuan Warga Demo Desak Bupati Copot Camat Wasile Selatan

06 Juli 2020
Ribuan masyarakat saat aksi di depan kantor camat

HALTIM,OT-  Ribuan massa aksi yang tergabung dalam Front Persatuan Masyarakat Lingkar Tambang Kecamatan Wasile Selatan, kabupaten Halmahera Timur (Haltim), melakukan aksi di Kantor Camat Wasile Selatan, Senin (06/07/2020).

Ribuan massa aksi itu menuntut Bupati Haltim Muh Din untuk mencopot Man Usman dari jabatan Camat Wasile Selatan, karena masyarakat mendengar keterangan PT IWIP bahwa Camat Man Usman melakukan kesepakatan menyerahkan tanah 120 hektar milik masyarakat Haltim kepada pemerintah Kecamatan Weda Tengah Kabupaten Halteng.

"Tanah di Kao Rahai masuk wilayah Kabupaten Haltim. Tanpa ada koordinasi dengan Pemdes dan masyarakat, camat melakukan pertemuan di Ternate yang menghasilkan salah satu keputusan sepihak. Jadi kami menduga Camat Wasile Selatan telah menyerahkan lahan 120 Hektar kepada masyarakat Halteng," aku William Ambeua, salah seorang orator dalam demonstrasi tersebut.

Lanjut dia, akibat dari kekecewaan masyarakat kemudian melakukan aksi menuntut Bupati Haltim agar segera mencopot Camat Wasile Selatan dari jabatannya.

"Kami minta bupati segera cepot camat wasile selatan karena telah menyerahkan tanah ke Halteng tanpa sepengetahuan masyarakat," ujarnya.

Kata dia, masyarakat dalam aksi juga meminta pihak kepolisian dan instansi berwewenang untuk mengusut kasus kesepakatan penyerahan tanah milik Haltim tanpa ada koordinasi.

"Kepada pihak kepolisian agar segera usut kasus kesepakatan penyerahan tanah milik masyarakat Haltim," pinta Wiliam.

Selain itu, masyarakat juga menuntut Bupati dan DPRD Haltim turun langsung di Kecamatan Wasile Selatan untuk bertemu dengan masyarakat. 

"Jika tidak diindahkan, massa aksi mengancam akan menyegel Kantor Camat Wasile Selatan dan memboikot jalan lintas Halmahera," tegas Wiliam.

Sementara untuk diketahui sampai berita ini diturunkan, keberadaan Camat Wasile Selatan Man Usman tidak diketahui.(dx)


Reporter: Rudi Mochtar

BERITA TERKAIT