Home / Indomalut / Halteng

Komisi III DPRD Halteng: Kontraktor Tidak Serius Tangani Proyek Multiyears

12 Maret 2020
Aswar Salim

HALTENG,  OT- Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)  Halmahera Tengah (Halteng), memberikan peringatan kepada tiga Kontraktor yang menangani proyek Multiyears di Halteng.

Peringatan itu disampaikan disaat rapat bersama dengan Kepala Dinas PU Halteng dan para kontraktor, Kamis (12/3/2020) di ruang Rapat DPRD Halteng. 

Kontraktor yang tidak serius menangani proyek antaranya PT. Tugu Utama Sejati yang menangani pekerjaan Jalan Hotmix Sakam dan Tepeleo dengan capaian 45%.

PT.  Sederhana Jaya Abadi, menangani Pekerjaan Jalan Hotmix Patani menuju Tepeleo Batu Dua dengan capaian 27%, sedangkan PT.  Hafsari Nusantara Gemilang,  menangani Proyek Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR)  di Kota Weda dengan presentasi Capaian 16%.

Ketua Komisi III DPRD Halteng, Aswar Salim kepada Awak media saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, Dinas PUPR bersama dengan rekanan yang menangani proyek multiyears.

"Ada Enam Kontraktor yang kita undang, namun yang hadir hanya tiga, jadi sesuai dengan  penjelasan Dinas Pekerjaan Umum (PU)  bahwa proyek multiyears ini tiga tahun jamak maka saat ini sudah berjalan satu tahun setengah, namun masih berjalan di tempat," ujarnya.

Untuk itu, pihak yang menangani proyek-proyek ini dipanggil dan menanyakan kepada mereka terkait kendala apa yang terjadi, sehingga mengalami keterlambatan yang cukup luar biasa ini.

Dari keterangan itu lanjut Aswar,  ternyata komidi III melihat bahwa para kontraktor ini tidak serius dalam melakukan pekerjaan, bagaimana mau serius AMP nya yang tidak ada. 

"PT Tugu Utama Sejati dan PT Sederhana Jaya Abadi sampai saat ini AMP belum ada, padahal  persayaratan untuk perusahaan jalan inikan harus ada AMP baru bisa jalan, tetapi kalau AMP tidak ada bagaimana mau bikin jalan,"  terangnya.

Lanjut Aswar, Untuk Dua PT.  yang menangani jalan Hotmix di wilayah Patani itu,  mereka sudah brrsedia di bulan Mei ini mereka mulai bekerja sementara ini lagi mobilisasi AMP. 

Berbeda dengan PT Hapsari Nusantara Gemilang yang menangani Gelanggang Olahraga di Kota Weda, sampai saat ini pekerjaan baru 16 persen.

"GOR di bawah semua orang sudah bisa saksikan pekerjaannya yang sangat lambat", Katanya. 

Sementara mereka beralasan bahwa alat yang terlambat dikarenakan alat mereka yang ada di Morotai dan pada saat mau mobilisasi, terjadi gelombang yang cukup luar biasa, 

"Ombak besar sehingga mereka tidak bisa mobilisasi alat-alat berat," katanya.

Menurutnya, alasan yang disampaikan pihak Kontraktor saat Rapat itu mengada-ngada padahal kalau mereka serius dalam melakukan pekerjaan ini pasti mengejar target, sehingga kalau alat tidak bisa dimobilisasi maka siasati untuk melakukan kontrak atau sewa mobil yang ada di sini untuk bisa dilaksanakan di proyek GOR itu.

"Namun Sampai saat ini yang di proyek GOR itu alat berat seperti eksavator hanya dua unit, bomag tidak ada dan dum truck baru 4 padahal proyek dengan miliyaran rupiah itu harusnya alatnya lengkap," tambahnya.

Aswar mengaku, tadi disampaikan oleh kadis PU bahwa proyek GOR ini sudah di SP3, itu artinya sudah sisa satu tahapan lagi akan masuk SCM1,2,3 kalau itu terjadi langsung pemutusan kontrak.

"Setelah hasil rapat ini kemudian tidak ada progres pekerjaan yang berjalan, maka kami dari Komisi III akan merekomendasikan kepada pimpinan DPRD untuk membuat rekomendasi pemutusan kontrak  kerja ke perusahan GOR," tegasnya.

Sebab, kata Aswar,  diketahui bersama bahwa GOR ini adalah menjadi cita-cita besar pemerintahan Elang-Rahim, kalau ini tidak berhasil maka sangat disayangkan dan kalau tidak bisa dikerjakan dengan serius, maka pemutusan kontrak itu adalah solusi untuk proses penyelesaian masalah ini.(red)


Reporter: Supriono Sufrin

BERITA TERKAIT