HALSEL OT - Sejumlah Pegawai Tidak Tetap (PTT) pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dan Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana (PAPP KAB) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) bakal tidak akan menerima gaji lagi.

Pasalnya, anggaran untuk membayar gaji PTT pada dua instansi tersebut, dikabarkan telah dipangkas oleh masing-masing pimpinan SKPD tersebut.

Sejumlah PTT di DKP Halsel, Rabu (20/9/2017) mengelu, pada tahun ini, mereka baru menerima gaji triwulan pertama dan dikhawatirkan untuk triwulan kedua hingga keempat, mereka tidak lagi menerima gaji, sebab ploting anggaran gaji PTT telah dipangkas.

"Tahun 2017, kami baru dapat gaji tiga bulan yakni Januari Pebruari dan Maret,' aku salah satu PTT yang tak mau namanya dipublish.

Dia mengaku, sejak April hingga saat ini, mereka tidak lagi mendapat gaji karena menurut Kadis DKP Halsel, anggaran untuk membayar gaji PTT telah dipangkas. "Menurut ibu Kadis, gaji PTT sudah dipangkas, jadi kami tidak lagi menerima gaji," ujar PTT yang mengaku mendengar jika gaji PTT sudah dipangkas.

Dia menambahkan, sejak bulan April 2017 hingga saat ini, PTT di DKP Halsel yang berjumlah 19  orang itu sudah tidak lagi mendapat gaji. "Kami menjadi PTT itu sesuai SK Bupati, jadi kami harus menerima gaji sesuai SK," tandasnya.

Hal yang sama juga dialami oleh PTT di Dinas PAPP KB Halsel, dimana gaji mereka tidak terbayar sejak bulan Mei 2017 hingga saat ini. Bahkan, PTT Dinas PAPP KB Halsel sebanyak 54 orang itu juga terancam tidak akan mendapat gaji karena anggaran untuk gaji PTT telah dipangkas.

PTT DKP dan Dinas PAPP KB Halsel berharap Bupati Halsel Bahrain Kasuba dapat menyikapi masalah ini. "Kami berharap pak Bupati Halsel Bahrain Kasuba perhatikan nasib kami, kami mengabdi di Pemkab Halsel sudah lama, kami ada SK PTT, kami mohon pak Bupati peduli nasib kami," harap para PTT tersebut.

Sementara itu, Kepala DKP Halsel Suryani Radjilun saat di konfirmasi terkait hal ini, tidak menjawab telepon wartawan indotimur.news. Sedangkan Kadis PAPPKB Halsel Aisya Badaruni hingga berita ini dipublish, belum dapat dikonfirmasi.

(red)