Home / Indomalut / Halsel

Kadis Pertanian Dinilai Gagal Kelola DAK

25 Maret 2024
Kadis pertanian Halsel

HALSEL, OT - Kepala Dinas Pertanian Peternakan (Distan) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Agus Heriawan dinilai gagal dalam mengelola OPD yang dipimpinnya.

Dalam tiga tahun terakhir, dinas tersebut mengelola anggaran kurang lebih Rp69 miliar, namun sayangnya, tidak berdampak langsung terhadap masyarakat khususnya petani.

Informasi yang dihimpun indotimur.com menyebutkan, pada tahun 2022, Distan mengelola kurang lebih Rp9,6 miliar kemudian tahun 2023 OPD tersebut mengelola Rp22 miliar, sementara di tahun ini, Distan kembali memperoleh anggaran DAK sebesar Rp32 miliar. 

Sejumlah petani dan peternak di pulau Bacan, menilai banyaknya anggaran yang diterima melalui DAK tidak berdampak langsung pada masyarakat khususnya petani dan peternak.

Bahkan bidang peternakan, hanya menjadi simbol pengelolaan peternakan, namun kenyataanya yang dikelola hanya satu dan dua orang saja.

"Masa kelompok tapi dikelola hanya dua orang saja, bahkan ada yang satu, ini kelompok atau perorangan," sebut Masri salah satu kelompok peternakan sapi yang tidak mendapat bantuan.

 

Sementara itu, ditemui wartawan, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Halsel, Agus Setiawan, mengaku, peruntukan anggaran yang diterima oleh dinas yang dipimpinnya sudah sesuai dengan perencanaan dan keputusan kementerian sesuai dengan pengajuan titik yang ditentukan.

"Jadi 60 lebih Kelompok Tani yang akan mendapatkannya, itu sudah sesuai juknis kita," ujar Agus, Senin (25/3/2024) di kantornya. 

Menurut Agus, peruntukan dana puluhan miliar tersebut harus sesuai petunjuk teknis (Juknis) Kemeneterian Pertanian RI, yaitu pemberdayaan masyarakat.

Di dalam pemberdayaan tersebut, lanjut Agus, ada beberapa item kegiatan fisik yang dikerjakan, di anataranya pembangunan jalan tani, jalan produksi, irigasi tanah dangkal, irigasi tanah dalam dan lain-lain.

"Itu (dana kegiatan) dikelola langsung masyarakat yang bekelompok, tapi mereka harus dapat dulu rekomendasi, nanti mereka buka rekening baru anggarannya masuk," ujarnya.

Kata Agus, nantinya pekerjaan sesuai tahapan yang ada di DAK. olehnya itu (kegiatan) dilaksanakan secara swakelola. karena desa dan kecamatan yang menjadi sasaran pemberdayaan kegiatan DAK fisik. Akan disesuaikan dengan lokasi prioritas yang ditetapkan lewat apilikasi milik Kementerian Pertanian.

"Kita Halmahera Selatan sendiri, lokasi prioritas yang paling banyak ditemui ialah Pulau Obi dan wilayah Gane, termasuk Bacan," tutupnya.

 (iel)


Reporter: Sahril Samad
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT