HALSEL, OT - Proyek talud sungai dengan yang dibiayai melalui anggaran DAK 2021, senilai Rp 1,3 miliar di Desa Doro, Kecamatan Gane Barat Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) amruk akibat derasnya aliran air sungai.
Kabarnya, proyek talud sepanjang 400 meter yang dikerjakan.CV. Indong Saputri, itu baru lima bulan dikerjakan.
Diduga, ambruknya talud sungai Doro terjadi karena pembangunan tidak sesuai dengan bestek atau spesifikasi
Salah satu warga Desa Doro, Ansar, saat dihubungi indotimur.com menduga, ada unsur "cari untung" dalam proyek tersebut sehingga talud tersebut ambruk, padahal baru lima bulan dikerjakan.
"Berdasarkan hasil penelusuran ditemukan beberapa item pekerjaan diluar spek atau bestek sebagaimana desain gambar pekerjaan tersebut," kata Ansar.
Dia mengaku, ada beberapaitem pekerjaan yang dikerjakan tidak sesuai spesifikasi, "salah satunya adalah kedalaman kaki yang harusnya 1,60 sampai dengan 1,90, tapi yang dikerjakan di lapangan hanya 1.00," ungkap Ansar.
Selain itu talud juga tidak menggunakan batu, sehingga tidak kuat menahan aliran air sungai. "Penggunaan pasir cor juga tidak layak, karena pasir bercampur lumpur," kesalnya.
Dia mengaku, warga setempat pernah memprotes penggunaan pasir tersebut karena bercampur tanah (lumpur), tapi diabaikan oleh penanggungjawab pekerjaan.
"Kami minta pihak terkait dan kontraktor bertanggungjawab, karena proyek tersebut masih dalam tahap pemeliharaan," tutupnya.
Sementara itu, pihak CV. Indong Saputri selaku penanggung jawab proyek, hingga berita ini dipublish, belum memberikan klarifikasi atas ambruknya talud sungai Doro di Gane Barat.
(iel)