HALBAR, OT - Untuk memberikan pelayanan maksimal di bidang kesehatan, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jailolo, dr Novimaryana Drakel melakukan inspeksi mendadak (sidak) di gedung Rumah Sakit (RS) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat.
Sidak yang dilakukan orang nomor satu di jajaran RSUD Jailolo itu, bertujuan untuk terus mendorong dan bergerak maju meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
Dr. Novi menjelaskan, sidak dilakukan untuk memastikan pelayanan berjalan lancar serta tidak ada keluhan pasien dalam pelayanan, "selain itu sidak ini dilakukan untuk memastikan pelayanan kesehatan di lingkungan RSUD Jailolo harus berjalan sesuai SOP.
"Saya mau lihat langsung pelayanan terhadap pasien. Begitu juga dengan kebutuhan obat-obatan dan hal lain yang berkaitan dengan pelayanan di RSUD Jailolo," kata dr Novi.
Menurutnya, hal positif pelayanan harus terus dipertahankan oleh ttenaga medis maupun dokter dengan maksimal, karena pelayanan bermutu menjadi utama dari tenaga medis.
"Pelayanan medis merupakan hal utama harus dilakukan para petugas terhadap pasien di RSUD Jailolo," tegasnya.
BACA JUGA : Pemerintah Komitmen Perkuat City Branding ’’Ternate Kota Rempah’’
Dalam pernyataannya, dr Novi juga memberi penjelasan soal penanganan salah satu pasien atas nama Agnes Clarita May yang menderita kanker darah leukemia.
Dia menyebutkan, pasien bersangkutan dirawat di RSUD Jailolo kurang lebih empat hari.
"Pasien itu diagnosanya leukemia CKD (gagal ginjal). Leukemia adalah jenis kanker yang terjadi pada sel darah. Pasien dirawat kurang lebih 4 hari namun dikeluarkan paksa oleh pihak keluarga," kata dr Novi memberi klarifikasi atas informasi yang beredar di masyarakat.
dr Novi membeberkan, saat pasien masuk mengalami Trombositopenia, yang membutuhkan transfusi PC (Platelet Concentrate) atau Konsentrat Platelet yang menggunakan kantong khusus, berbeda dengan PRC (Packed Red Cells) atau Sel Darah Merah atau transfusi WB (Whole Blood) atau Darah Utuh yang selama ini digunakan untuk pasien Anemia lainnya.
"Jadi pasien itu butuh kantong darah triple khusus. Dimana kantong memisahkan darah utuh menjadi tiga komponen. Jadi bukan kantong biasa yang ada di RSUD saat ini," ungkapnya
Olehnya itu, dr Novi menytakan, pihak RSUD Jailolo memberikan edukasi kepada keluarga pasien agar pasien dirujuk ke Manado. Namun pihak keluarga pasien menolak dan ingin pasien dikeluarkan.
"Para dokter telah memberikan edukasi karena pasien ini Diagnosa Gagal Ginjal dan Leukemia dan itu membutuhkan penanganan khusus dan tidak bisa penanganan di sini (RSUD) harus penanganan lanjut di Manado, namun keluarga pasien menolak rujukan dan meminta pulang paksa dari RSUD dan surat keluar itu ditandatangani langsung oleh orang tua pasien," terang dr Novi mengakhiri.
(deko)