Home / Berita / Feature

Mengenal Jeje Kalaodi, Sosok Konten Kreator dari Kota Tidore yang Menginspirasi

23 Mei 2023
Sukardi Banguna/Jeje Kalaodi

TIDORE, OT- Di era transformasi digital saat ini yang memberi dampak luas, tak terkecuali mereka yang bermukim di pelosok pedalaman sekalipun. Semua itu terjadi karena kemajuan teknologi dan transformasi digital yang begitu cepat berlangsung ke berbagai penjuru dunia melalui koneksi internet. 

Berbagai platform digital yang tersedia saat ini semakin memudahkan serta memberi ruang bagi para pengguna internet untuk menghasilkan berbagai wujud karya kreatif, yang berdampak secara langsung maupun tidak langsung pada kelangsungan hidupnya dan masyarakat sekitarnya.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tentunya akan dirasakan manfaatnya bagi mereka yang mampuh beradaptasi dengan kemaajuan zaman tersebut, yaitu mampuh memanfaatkan berbagai platform digital bagi pemenuhaan kebutuhan dan kepentingan masing-masing orang yang tentunya berbeda antara satu dengan yang lain. 

Berbagai platform digtal yang dimaksud antara lain adalah Facebook, Youtube, Instagram, Tiktok, dan lain-lain yang kebanyakan lebih diminati oleh kalangan milenial yang cenderung lebih bebas untuk mengeksplorasi berbagai isu dan informasi berupa keindahan alam, keunikan budaya dan dinamika sosial politik ekonomi yang berlangsung dilingkungan sekitarnya.

Mengenal Sosok Jeje  Kalaodi

Hanya bermodalkan sebuah ponsel pintar, hasil foto dan video yang dihasilkan juga bisa terasa seperti diambil para fotografer profesional. Sosok yang dikenal cukup konsisten untuk menampilkan berbagai konten tematik akun Tiktoknya untuk mempromosikan kebudayaan dan masyarakat dari sebuah desa di atas awan, Kalaodi Kota Tidore Kepulauan, adalah Sukardi Banguna, sosok pemuda kreatif atau yang dikenal dengan akunnya Jeje Kalaodi dan Kalaodi Official.

Dengan semangat yang tinggi, tidak harus harus memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi pula. Hal ini dibuktikan oleh Sukardi Banguna. Pria yang akrab dipanggil Jeje Kalaodi hanyalah lulusan SMK Negeri 3 Kota Tidore, Maluku Utara. Namun, dirinya berupaya secara mandiri dan swadaya untuk mempromosikan kampung kelahirannya yang begitu istimewa baginya. Seolah merasa menyesal jika tak berbuat sesuatu bagi kampung kelahirannya Kalaodi, sebuah kelurahan di kecamatan Tidore Timur Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.

Kebiasaan untuk membuat konten pada akun instagram yang dimulai sejak tahun 2019 dan akun Tiktoknya sejak tahun lalu, merupakan sebuah keresahan yang bergejolak dalam dirinya yang merasa penting untuk lebih giat mempromosikan kebudayaan dan sejarah serta keindahan alam Kalaodi untuk lebih dikenal dan diketahui masyarakat luas.

Hal inilah menjadi alasan utama yang mendorong Jeje Kalaodi untuk lebih gencar mewujudkannya. Tak hanya bermodalkan keindahan panorama alam yang begitu memesona, dentuman musik tradisional sebagai backsound yang dipilih untuk mengiringi bait-bait puisi seolah menciptakan kesan kuat akan keagungan budaya para leluhur di negeri yang pernah menjadi incaran bangsa-bangsa Eropa, karena harum aroma rempahnya khususnya Pala dan Cengkih.

Patut pula disadari bahwa tak mudah untuk menekuni dunia digital bermodalkan konten yang dibagikan ke khalayak ramai, sebagai pemuda yang bermodalkan semangat dan niat mulia tersebut, Jeje pun tak luput dari berbagai pandangan miring dan cibiran yang datang dari orang terdekatnya seolah memandangnya dengan sebelah mata.

“Kerja hanya tindis tindis (menekan) handphone,” ujar Jeje Kalaodi mengutip cibiran orang-orang.

Namun, Jeje tetap menghadapi semua itu dengan sabar dan terus berusaha untuk mengembangkan talentanya. Semua itu dilakukannya hanya semata-mata untuk kampung halamannya dan masyarakat banyak.

Kini, pemuda berusia 24 tahun tersebut secara bulat memutuskan untuk tetap konsisten dijalur yang telah digelutinya bertahun-tahun sebagai konten kreator untuk terus berkarya dan menginpirasi generasi muda di lingkungan sekitarnya, guna bersama-sama mempromosikan potensi pariwisata dan kebudayaan yang begitu berlimpah. 

Sebagai sosok milenial yang aktif di dunia digital, maka Jeje Kalaodi pun bergiat bersama pemuda sekampungnya untuk menjadikan Kalaodi sebagai salah satu destinasi baru di Kota Tidore Kepulauan. 

Melalui kolaborasi sesama pemuda, Jeje Kalaodi ditugaskan khusus untuk mempromosikan potensi alam dan budaya serta masyarakat Kalaodi kedunia luar melalui platform digital akun miliknya. 

Mereka secara swadaya bekerja dengan pembagian tugas masing-masing melalui lembaga kepemudaan setempat, yang didalamnya terdiri atas pemuda, pelajar dan mahasiswa Kalaodi itu sendiri. 

Ditanya soal peran pemerintah daerah untuk turut mendukung apa yang sedang giat dilakukan, Jeje menyampaikan, dirinya hanya bergumam sembari merangkai harap menepis segala ragu untuk berkarya dan berkarya serta terus berkarya. 

Keindahan Kampung Kalaodi

Dengan kerja keras bersama pemuda setempat, kini Kalaodi telah ramai dikunjungi. Kagiatan yang lazim dilakukan oleh para pecinta alam seperti camp pun turut dilakukan oleh para  pengunjung yang memilih bermalam dengan cara camping. Meskipun berbagai upaya masih bersifat swadaya, namun mereka mampuh membuat Festival Buku se Dou dan Festival Paca Goya, yaitu semacam ungkapan syukuran kepada Sang Pencipta atas keberkahan yang dirasakan penduduk.

Alam Kalaodi benar-benar menginspirasi diri Jeje yang sejak masa anak-anak hingga remaja tetap mengagungkan keindahan alam Kalaodi yang begitu istimewa dimatanya. Tak habis-habisnya Jeje mengungkapkan berbagai hal yang menjadikan Kalaodi berbeda dari yang lain. 

Salah satu kelebihan Kalaodi dimatanya adalah ketika berada di Kalaodi, akan takjub melihat keindahan pulau Halmahera dan kota Tidore saat kita mengarahkan pandangan ke arah Timur, di arah barat kita melihat Pulau Maitara dan Kota Ternate.

Alam pegunungan yang menawarkan panorama yang asri dan alami tanpa direkayasa. Seolah menawarkan kepada setiap orang untuk menemukan ketenangan hidup dari hiruk pikuk dinamika kehidupan perkotaan.

Terlebih lagi keramahan penduduk yang selalu terbuka dengan lapang dada menerima kunjungan wisatawan, baik domestik maupun asing. Sampai sejauh ini menurut Jeje, para turis mancanegarapun berkunjung selain tamu domestik antara lain Australia, Spanyol dan lain-lain. 

Kata Jeje, kampungnya itu merupakan salah satu kampung tertua di Tidore, sehingga masyarakatnya masih mempertahankan adat istiadat, baik dalam interaksi sesama manusia maupun dengan alam lingkungan sekitar, maka dengan cara inilah alam menjadi terlestari dan manusianya hidup aman dan damai. 

Para wisatawan yang berkunjung ke Kalaodi tidak hanya sekejap, melainkan ada yang menginap untuk beberapa hari meskipun belum tersedianya home stay, namun biasanya para tamu menginap di rumah warga yang dikenal karena hubungan pertemanan, keluarga atau kekerabatan.   (red)


Reporter: Tim
Editor: Fauzan Azzam

BERITA TERKAIT