Home / Kabar Faifiye

Tatap Muka dengan Bupati, Nelayan Wasile Selatan Keluhkan Kekurangan Fasilitas

Bupati: Ini Akan Ditindak Lanjuti Tahun Depan
01 Oktober 2021
Suasana tatap muka Bupati Haltim dengan nelayan di Wasile Selatan

HALTIM,OT- Sejumlah Nelayan di Kecamatan Wasile Selatan, Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), keluhkan kekurangan fasilitas penunjang seperi armada tangkap dan coold storage ke Bupati Haltim Ubaid Yakub, saat bertatap muka, Kamis (30/09/2021) kemarin.

Keluhan itu disampaikan nelayan cumi Desa Nusajaya, Ino Jaya dan Ekorino didampingi langsung pengusaha asal Wasile Selatan Enos Loha.

Menurut para nelayanan, hasil tangkap rata-rata per hari di Wasie Selatan sangat luar biasa, hanya saja terkandala dan kasulitan pada penjualan hasil tangkap cumi.

"Jadi kami sangat mengharapkan kebijakan pemerintah daerah terutama bupati dan wakil bupati agar dapat membantu kami para nelayan dalam hal penampungan ikan (coold storage) di wilayah wasile selatan," kata Muchlis Lambutu salah satu nelayan Wasile Selatan.

Ha yang sama juga dikatakan Hi Sarif, selain penampungan ikan yang dibutuhkan para nelayan cumi juga membutuhkan armada tangkap, sehingga pada kesempatan ini harapanya kepada bupati agar dapat memperhatikan keluhan para nelayan.

"Jujur saja kami nelayan disini sangat butuh penampung cumi hasil tangkap sehingga tidak terjadi kerusakan atau busuk karena tidak ada coolture di wilayah Wasile Selatan dan selain itu kami juga butuh armada tangkap," tutur Sarif.

Sementara Pengusaha Cumi Wasile Selatan, Enos Loha mengaku apa yang dikeluhkan para nelayan itu benar adanya.

"Kejadian bulan lalu kurang lebih 20 ton cumi rusak atau busuk karena tidak ada fasilitas penunjang seperti penampung cumi di wilayah ini, sehingga para nelayan disini mengalami kerugian," katanya.

Menurut Enos, hasil tangkapan cumi oleh nelayan di sekitar Teluk Kao rata-rata masuk ke Coold Storage Dodinga dan Sidangoli Halmahera Barat dan tidak mampu menampung cumi dari nelayan asal Wasile Selatan.

"Kapasitas Coold Storage Dodinga 15 ton sementara rata-rata hasil tangkap nelayan cumi perhari 20 ton, hasil tangkap itu harus antri masuk ke Coolture Dodinga maupun Sidangoli akibatnya cumi yang tadinya antri akhirnya rusak atau busuk," ujar Enos.

Akibatnya, kata dia, berpengaruh pada pendapatan para nelayan karena semula dijual perkeranjang Rp 600 ribu - Rp 800 ribu terpaksa harus turun menjadi Rp 400 ribu per keranjang.

"Untuk itu, mewakili seluruh nelayan cumi di Wasile Selatan mengharapkan perhatian khusus dari Bupati dan Wakil Bupati agar dapat membangun Coold Storage di Wasile Selatan," harap Enos.

Sementara Bupati Halmahera Timur Ubaid Yakub langsung menanggapi keluhan tersebut dan menyatakan keluhan ini akan menjadi catatan penting dirinya bersama Wakil Bupati Anjas Taher serta jajarnya, guna dijadikan perencanaan di tahun 2022 mendatang.

"Yang pasti ini akan menjadi catatan kami dan akan di tindaklanjuti di tahun 2022," tandas Ubaid. (dx)(dx)


Reporter: Rudi Mochtar

BERITA TERKAIT