Home / Pariwisata / Event

Talkshow Makin Cakap Digital Akan Digelar di Puncak Festival Teluk Jailolo Tahun 2023

02 Juni 2023
Safira Denita Royani

TERNATRE, OT- Mempromosikan budaya lokal di media sosial kini bukanlah hal baru bagi para penggiat event dimanapun. Yang berbeda dan diperlukan adalah kemampuan untuk secara inovatif memanfaatkan sarana media digital bagi pelaksanaan sebuah event kepariwisataan tersebut.

Event kepariwisataan sebagai sebuah industri maka hal yang demikian semakin berkembang di berbagai belahan dunia saat ini. Berbagai festival ditingkat lokal hingga festival internasional semakin menggeliat berlangsung di berbagai penjuru dunia. Terlebih di era transformasi digital yang berlangsung pesat sekarang ini. Berbagai pihak penyelenggara event tentu mempromosikan event tersebut melalui berbagai platform digital sebagai sarana yang dipandang efektif dalam penyebarluasan informasi kepada khalayak ramai.

Prinsip sebuah promosi event adalah untuk menghadirkan para wisatawan yang akan berkunjung pada pelaksanaan event tersebut sembari berharap adanya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, lama tinggalnya hingga efek kunjungan lainnya yang berdampak secara ekonomi bagi masyarakat tempatan. Dengan demikian maka inovasi dan kreativitas penyelenggara event untuk memaksimalkan berbagai platform digital bagi kepentingan promosi event sangat memberi arti penting yang berdampak pada semua impian dan harapan yang ingin diraih.

Dalam penyelenggaraan promosi tersebut tentunya media sosial merupakan pilihan yang efektif sebagai salah satu ekosistem digital yang dapat menghubungkan berbagai pihak dan kepentingan didalamnya, penyedia jasa hotel dan penginapan, agen travel, hingga berbagai stakeholder terkait di sektor kepariwisataan, termasuk pula masyarakat lokal yang akan berpartisipasi dan berkolaborasi dalam mensukseskan event tersebut.

Kecenderungan umum bagi peran masyarakat di era transformasi digital dengan menjadikan platform digital sebagai sarana promosi maka umumnya masyarakat tak hanya sebagai penikmat atau menjadi konsumen yang pasif semata melainkan turut mendistribusikan berbagai peristiwa yang dibagikan melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, TokTok, hingga YouTube.

Hal yang tentunya akan menjadi semakin menarik adalah berkaitan dengan event yang berbasis pada alam sebagai destinasi yang ditawarkan tentunya menjadikan sebagai sebuah tantangan tersendiri, menjadi daya tarik yang lebih spesifik misalnya dipandang sebagai wisata minat khusus seperti diving untuk menikmati keindahan alam bawah laut (underwater), mendaki gunung, dan lain-ain sebagainya.

Hal ini juga menjadi ciri umum dari penyelenggaraan event di setiap daerah kepulauan yang memiliki karakteristik dan identifikasi geografis yang nyaris seragam antara satu daerah dengan daerah lainnya. Festival Teluk Jailolo (FTJ) adalah salah satu contoh dari event dimaksud.

Keindahan alam bawah laut Halmahera Barat dan budaya serta alam pegunungan daerah sekitar tentunya merupakan daya tarik kepariwisataan yang selalu dipromosikan di berbagai platform digital, baik oleh pemerintah daerah setempat, masyarakat tempatan maupun wisatawan yang datang kesana. Terlebih sebagai sebuah event yang telah dikenal luas oleh masyarakat dan dunia maka langkah promosi yang gencar di media sosial adalah sesuatu yang sangat diperlukan di era saat ini. Kebudayaan lokal yang biasanya dijadikan sebagai item kegiatan dalam penyelenggaraan FTJ tersebut selalu ramai dipromosikan secara luas oleh masyarakat di berbagai saluran / akun media sosial.

Promosi budaya lokal yang tak kalah menariknya pada setiap momentum pelaksanaan FTJ adalah gelaran makanan adat atau kuliner lokal, pergelaran kesenian berupa pementasan seni musik tradisional, tarian tradisional hingga ritual-ritual adat yang sangat menarik untuk disaksikan. Tak jarang pula kehadiran para turis baik domestik maupun mancanegara turut dilibatkan dalam menikmati makanan tradisional hingga berbagai gelaran event lainnya sehingga hal tersebut menjadikan para wisatawan merasa penting untuk mengabadikan dalam berbagai postingan di media sosial mereka masing-masing pula. Apa yang mereka lakukan tentunya adalah menjadi bagian dari promosi event itu sendiri.

Sebagai ekosistem sebuah event maka, berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan promosi tersebut terdorong oleh berbagai alasan yang beragam sesuai kebutuhan dan kepentingan dari masing-masing pihak tersebut. Seperti, sebagai penyelenggara event maka apa yang dilakukan sebagai sarana promosi adalah semata-mata untuk meningkatkan citra positif dari sebuah destinasi, meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan maupun menciptakan peluang ekonomi dan rekreasi bagi wisatawan baik domestik maupun asing yang dipandang potensial tentunya.

Penggunaan media sosial dalam promosi pariwisata saat ini semakin gencar dilakukan pula oleh berbagai pihak yang secara personal bukanlah bagian dari penyelenggara event tersebut melainkan merasa patut untuk berkontribusi melalui upaya promosi di media sosial, mereka adalah para konten creator yang tertarik untuk menjadikan kondisi tersebut sebagai bagian dari konten mereka.

Selain itu, anggota masyarakat yang merasa terpanggil untuk turut mempopulerkan sebuah event melalui berbagai akun pribadinya. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan sekaligus wujud dari sebuah pengharapan atas pengakuan bagi eksistensi (status) yang bersangkutan dalam sebuah komunitas masyarakat.

Pada level komunitas lokal, promosi event melalui media sosial akan memberi danpak positif bagi komunitas bersangkutan dimata masyarakat sebagai wujud dari orientasi dan keberpihakan terhadap sebuah event yang dilaksanakan. Pada konteks ini maka diperlukan upaya kolaboratif berbagai pihak dalam memanfaatkan berbagai platform digital sebagai sarana promosi budaya lokal di media sosial. Empat pilar literasi digital mejadi penting untuk dipahami, yaitu: cakap digital, budaya digital maupun keamanan digital sehingga lebih maksimal dalam mempromosikan budaya lokal ke khalayak ramai tentunya.

Project Asisten Literasi Digital Provinsi Maluku Utara, Safira Denita Royani mengatakan, momentum Festival Teluk Jailolo yuag akan berlangsung di Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat pada hari Sabtu tanggal 10 Juni 2023 pukul 20.00 WIT-selesai yang berlokasi di public space FTJ Jailolo Kebupaten Halmahera Barat, akan digelar bersamaan dengan Talkshow Makin Cakap Digital bertajuk: Mempromosikan Budaya Lokal di Media Sosial.

“Dengan menghadirkan para narasumber seperti Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat Fenny Kiat, S.STP, M.Si, Konten kreator Eko Cahyono Kodja atau Saya Khoko, Konten Kreator Rahman Muhammad atau biasa disapa Tete Ko, dengan MC M . Alif Zidane atau Procillia Kharie dan akan dipandu langsung oleh Maesara selaku moderatornya,” ujar Safira.

Lebih lanjut menurut Safira, kegiatan talkshow ini juga akan mendapatkan E-Sertifikat dan berbagai hadiah menarik lainnya serta akan dihibur diantaranya oleh musisi terbaik asal Ambon Maluku yang diakui UNESCO sebagai kota musik tersebut, vokalis yang akan tampil adalah Fresly Nikijuluw dan Wizz Baker, keduanya banyak digandrungi oleh kalangan milenial Maluku dan Papua saat ini.(red)


Reporter: Tim
Editor: Fauzan Azzam

BERITA TERKAIT