TERNATE, OT - Lebih dari 42 ribu warga Kota Ternate, pada jumat, (6/9/2019) sore, melakukan ritual Gugu Gia Si Gololi Ternate atau berpegang tangan kelililng pulau Ternate sepanjang 42 kilometer mengestafetkan bendera Merah Putih.
Acara ritual yang digagas oleh Jarkot itu, diawali di Keraton Kesultanan Ternate yang dirangkaikan deng prosesi adat sebelum bendera Merah Putih dibawa secara estafet dari Keraton Sultan Ternate hingga ditancapkan di lokasi situs cagar budaya nasional Fort Oranje Ternate, lokasi Festival Kota Kretaif atau ICCF 2019.
Tiba di Banteng Oranje, bendera Marah Putih yang diterima oleh Sekretaris Jarkot, Ipank Mahardika, kemudian diserahkan ke Panglima Kualisi Pemuda Indonesia (KAPITA) berlanjut ke pasukan Paskibraka dan selanjutnya diserahkan ke Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman.
Guna memamadu kegiatan tersebut, peserta ribuan orang itu mendengarkan secara langsung melalui RRI Ternate. Selama 7 menit di veneu ICCF, semua orang berhikmat dalam suasana hening diringin narasi kebangsaan yang dibacakan oleh Mirnawati Beladona dan diiringi lagu Padamu Negeri.
Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman dalam keterangannya mengatakan, kegiatan berpegangan tangan mengelilingi Pulau Ternate ini memiliki makna yang sangat mendalam, Yang mana dari Ternate kita menganyam Indonesia dalam kebersamaan serta persatuan dan kesatuan ditengah perbedaan.
"Ini kegiatan positif yang baru pertama kali dilaksanakan di Dunia. Apresiasi saya berikan kepada Jaringan Komunitas Ternate dan seluruh warga kota Ternate yang telah turut berpartisipasi menyukseskan acara ini," ucapnya.
Semenatar itu, Triyono dari Museum Rekor Dunia Indoneisa (Muri) mengatakan, kegiatan berpegang tangan keliling Ternate merupakan event baru yang untuk pertama kali dilaksanakan di Dunia, sehingga Muri memberikan rekor dunia untuk event Gugu Gia Si Gololi Ternate.
"Ini kegiatan yang unik karna baru pertama dilaksanakan di Dunia, keadaan Indoneaia yang akhir-akhir ini bergejolak, justru di tunjukan oleh masyarakat Ternate bahwa kita adalah satu Indonesia, walaupun berbeda-beda kita tetap bersatu dan rekor dunia pantas di berikan untuk kegiatan ini," jelasnya.
Pada kesempan yang sama, Risal Marsaoly Pembina Jarkot mengatakan, momentum ICCF kali ini akan di manfaatkan pihaknya untuk menjadikan event ini sebagai event tahunan dengan nama Festival Benteng Oranje.
"Event ini harus mendapat perhatian, bukan hanya dari pemerintah daerah saja, tetapi dari pemerintah pusat. Kita telah buktikan, di tengah perbedaan suku, agama dan ras, namun bisa bersatu untuk NKRI yang tercinta," ungkapnya.
Rizal atas nama pembina Jarkot juga menyampaikan apresiasi, penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi untuk menyukseskan ivent ini, "kami juga menyampaikan permohonan maaf jika dalam pelaksanaan ini, masih terdapat kekeliruan, kekurangan dan hal-hal yang kurang berkenaan, mudah-mudahan kedepan, Ternate akan semakin baik, semakin maju dan tetap bersatu," pungkasnya.