TERNATE, OT- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI akhirnya mengakomodir event Festival Kora-Kora Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) masuk dalam 100 Event Wisata Wonderful Indonesia tahun 2018.
Event Festival Kora-Kora dilaksankan oleh Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Pariwisata yang digelar setiap tahun diawal Desember ini mendapat dukungan penuh dari Kemenpar untuk lebih dikembangkan.
Tahun ini, merupakan festival kora-kora ke-8 yang dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Ternate, Abdullah Taher di Landmark Kota Ternate, Sabtu (1/12/2018) sore tadi, dan akan berlangsung selama tiga hari, yakni tanggal 1 sampai 3 Desember 2018.
Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata RI, Tazbir dalam sambutanya menyampaikan, event kora-kora yang dilaksankan hari ini berkat perjuangan dan semangat Kepala Dinas Pariwisata Kota Ternate Samin Marsaoly, agar bisa membangun pariwisata di kota ini.
"Tentunya bagi kami di kementerian memberikan apresiasi festival kora-kora tahun 2018 yang berjalan sangat baik ini," ujar Tazbir.
Kata Tazbir, harus disadari bahwa sektor pariwisata bukan hanya Jawa dan Bali, namun banyak pulau di daerah yang ada di indonesia memiliki potensi pariwisata. Untuk itu, dibuatlah berbagai event yang akan dikombinasikan dengan konsep berbeda sehinga bisa diberitakan melaui media massa atau media sosial.
Oleh karna itu, lanjut dia, Kemenpar akan memilih 100 kalender event wonderful Indonesia, salah satunya Kota Ternate yakni festival kora-kora yang sudah dipilih oleh Kemenpar. "Tentu event ini terus dievaluasi agar bisa digerakan untuk menarik perhatian pengunjung. Dari situ maka terus mempertahankan konsistennya dan terus di promosi," ujarnya.
"Semoga event festival kora-kora ini bisa meningkatkan kunjungan, di samping itu maka akan dikombinasi dengan event lain. Selain itu, festival ini juga bisa memberikan kontribusi terhadap daerah," harapnya.
Dia menambahkan, pemerintah daerah harus konsisten dan serius di bidang pariwisata, baik itu gubernur, walikota, bupati dan DPRD harus bersatu, karena ekonomi pariwisata tidak bisa digerakan sendiri. (ian)