TERNATE, OT – Sedikitnya 42 ribu orang di Ternate akan terlibat secara aktif dan langsung pada kegiatan Coho Gie Kololi Kie atau bergandengan tangan memeluk gunung dalam ivent Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) Tahun 2019 yang dijadwalkan berlangsung pada, Jumat (6/9/2019) mendatang di Ternate.
Panitia pelaksanaan ivent ICCF bahkan telah mendata sebanyak 42 ribu masyarakat Ternate yang akan berpegangan tangan kelilingi gunung gamalama atau Coho Gie Kololi Kie selama berlangsung 7 menit.
Ketua Jarkot sekaligus Koordinator Daerah (Korda) Provinsi Maluku Utara (Malut) Papua dan Papua Barat ICCF, Zandry mengatakan pada sesi Coho Gie Kololi Kie, panitia sangat bersimpati luar biasa karena teman-teman yang menjadi relawan, memiliki rasa persaudaraan dan memiliki visi yang sama dalam merajut Ternate dalam arti yang sebenar-benarnya.
Dia menyatakan, pihak panitia telah melakulan sosialisasi dari kampong ke kampong untuk merajut kembali Indonsia di Kota Ternate lewat gelaran Coho Gie Kololi Kie. "Tahapan sosialisasi sudah dilakukan pada 37 Kelurahan dan mereka terlibat secara penuh dalam ajang ini," sebut Zandry.
Pada ivent ini, sambung Zandry, masyarakat yang terlibat secara aktif dan langsung dalam Coho Gie Kololi Kie, sebanyak 42 ribu dengan estimasi jarak keliling gunung Gamalama sepanjang 42 kilometer. "Maka dibutuhkan sekitar 42 ribu masyarakat Kota Ternate yang terlibat secara aktof dalam pengelaran ini,” tutur Zandry kepada indotimur.com Jumat, (30/8/2019).
Dari jumlah 42 ribu orang, lanjutnya, sudah termasuk tamu VVIP, termasuk tiga Gubernur dan 10 Wali Kota di Indonesia yang akan bersamaan pegang tangan kelilingi gunung Gamalama dengan mengunakan bendera merah putih. "Rencananya dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 6 September 2019, pukul 16.20 waktu di Ternate, dengan estimasi waktu selama kurang lebih 7 menit," terang Zandry seraya menyebut, waktu akan lebih tersita saat panitia melakukan mobalisasi masyarakat untuk kelilingi gunung Gamalama.
Untuk memaksimalkan kegiatan ini, pihak panitoa telah berkoordinasi dengan Polres Ternate untuk mengatur arus lalu lintas. "Kondisi lalu lintas dalam jangka waktu 7 menit tidak ada satupun kendaraan yang lewat, kami panitia sudah berkoordinasi dengan Kapolres Ternate untuk menertibkan kondisi lalulintas pada saat berlangsungnya Coho Gie Kololi Kie dengan jangka waktu 7 menit," sebutnya.
Selama kurang lebih 7 menit, seluruh unsur yang terlibat akan bergandeng tangan sambil berdoa untuk negeri ini. "Kkita juga telah berkoordinasi dengan sejumlah maajid untuk melantunkan sholawat selama 7 menit, "nanti teman-teman relawan akan masuk di masjid-masjid yang ada, untuk bersama-sama melantunkan shalawat selama 7 menit," kata Zandry.
“Tentu suasana ini akan terasa emosional karena semua mengirimkan doa dan shalawat dengan waktu yang bersamaan, walaupun berbeda suku, ras dan agama, kita tetap satu, kita cinta Ternate, kita bangun Ternate dan kita jaga Ternate," pungkasnya. (ian)