Home / Berita / Citizen Journalist

Sosok Yoram Uang Pria Asal Tuguis yang Sukses Meraup Suara Terbanyak di Pileg

24 September 2024
Yoram Uang Anggota DPRD Halbar Terpilih (foto: Adi)

HALBAR, OT -  Memilih terjun di panggung politik Kabupaten Halmahera Barat adalah pilihan tapat. Kata ini layak dialamtkan untuk sosok Yoram Uang pria asal desa Tuguis, Kecamatan Ibu Utara, yang sukses meraup suara terbanyak dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) Febuari lalu.

Langkah maju di 'dunia taktik' Yoram Uang menggunakan perahu Bintang Mercy (Demokrat) besutan Sosilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kini ber--estafet-- atau pinda tangan kepemimpinan ke anaknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Di kancah politik pada daratan Ibu hingga ke pesisir Loloda, wilayah bagian Barat Halmahera, Yoram Uang dikenal begitu akrab nan wawasan baik. Ketika jumpa-duduk mengakar berkencengkrama tukar gagasan dengan simpatisan dan pendukungannya.

Yoram Uang adalah satu dari banyak Calon di partai Demokrat Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara, yang berhasil keluar meraih suara sebanyak 2 ribu lebih

Di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) III Kecamatan Ibu Tengah, Loloda dan Loloda Tengah. Di Pileg Febuari kemarin, Yoram Uang menjejaki nomor urur 1 partai Demokrat (Dapil III).

Pria kelahiran Tuguis Kecamatan Tabaru 9 Januari 1976 ini berlatar belakang pernah menjabat sebagai kepala desa Tuguis dua periode pada 2007-2014 dan 2016-2022.

Yoram juga aktif dalam dunia organisasi dengan menjadi Ketua Apdesi Kecamatan Ibu Utara 2008-2012, Waka 1 DPC Apdesi Halbar 2012-2015, Sekretaris DPC Apdesi Halbar 2016-2021, dan sekarang menjabat Waketum DPP Apdesi 2022-2027.

Yoram menempuh pendidikan di SD GMIH Sosangaji 1986, SMP Elim Goin Ibu 1989, STM Negeri Ternate 1992-1996, S1 UMMU 2011-2015, dan S2 UMMU 2021-2023.

Hal utama yang mendasarinya untuk maju sebagai calon anggota DPRD Halmahera Barat adalah demi berkontribusi dalam memajukan daerah dan turut membangun desa-desa tertinggal di Halbar.

Yoram pernah terlibat langsung dalam agenda-agenda nasional memperjuangkan hak-hak desa di Kementerian Desa, Kemendagri, serta beberapa kabupaten/kota dan provinsi melakukan roadshow untuk memperkuat organisasi.

Semenjak menjabat kepala desa Tuguis dua periode ia mampu membawa desa Tuguis naik pada tiga level, dari desa sangat tertinggal IDM menjadi desa berkembang. Yoram juga terlibat dalam memperjuangkan kenaikan Siltap kepala desa pada 2019 hingga 2015. Selain itu, dana operasional 3 persen di pemerintahan pusat yang sebelumnya tidak diperbolehkan oleh petunjuk Dana Desa.

Waketum DPP Apdesi ini juga ikut serta dalam memperjuangkan perpanjangan masa jabatan kepala desa dari 6 tahun menjadi 9 tahun, dan cap garuda antara Presiden, Gubernur, Bupati dan Kepala Desa yang sementara dalam proses di Kementerian Dalam Negeri untuk mengubah permendagri yang mengatur soal itu.

Perpanjangan masa jabatan tak lepas dari status kepala desa sebagai produk politik yang dipilih langsung oleh rakyat. Perjuangan ini dengan jabatannya di DPP kurang lebih 2 tahun sudah ia lakukan yang bermanfaat bagi kepala desa se-Nusantara untuk program desa.

Yoram menceritakan, semenjak ia menjabat sebagai kepala desa dua periode belum ada yang namanya Dana Desa, masih dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Sebab waktu itu masih membutuhkan dana sharing dari APBD kabupaten, jika tidak dicairkan maka dari pusat juga tidak mencairkan.

"Maka dari situ kami sudah terbiasa berkomunikasi dengan pemerintah pusat, daerah dan DPRD demi kepentingan pembangunan di desa. Sebagai ketua kecamatan waktu itu saya sudah mulai bersuara demi kepentingan pembangunan di desa. Dan sudah menyuarakan secara umum bukan hanya di desa," ucap Yoram, Selasa (24/09/2024).

Selama menjabat sebagai DPC Apdesi kabupaten pada 2009 sampai 2015 Yoram selalu memperjuangkan terkait kenaikan siltap dengan perangkat desa. Perjuangan ini diakomodir pemerintah daerah dengan kekuatan organisasi tersebut.

"Waktu itu saya juga terlibat ikut perjuangkan hak-hak kepala desa, sehingga dari 2009 sampai 2015 siltap selalu mengalami kenaikan,"ucap Yoram dalam kisahnya.

Kemuidan, sejak dilantik sebagai kepala desa periode pertama 2007 gaji kepala desa hanya Rp 600 ribu, sementara perangkat desa Rp 300 ribu, sampai saat ini menjadi Rp 4,5 juta, itu juga peran dari Apdesi

Kapasitas sebagai Waketum DPP Apdesi yang membidangi penelitian dan penguatan organisasi membuat Yoram bertugas menyerap semua permasalahan di setiap daerah untuk dipresentasikan di tingkat nasional.

Mengingat apa yang sudah ia lakukan, tak heran Yoram dinilai layak menjadi anggota DPRD Kabupaten Halmahera Barat. Apalagi, ia sudah matang dalam berbirokrasi dan kebijakan publik.

Dan di Senin (23/09/2024) kemarin, dalam momen pelantikan dan pengambilan sumpah janji jabatan, kahidaran Yoram Uang dampingi langsung oleh Sang Istri ditemani kedua ankanya pun keluar besarnya.

Suasan riang gemberia akan kesuksesan adalah harga yang layak diterima oleh sosok pria asal Tuguis, Kecamatan Ibu Utara ini.

 (deko)


Reporter: Hasarudin Harun
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT