Home / Berita / Citizen Journalist

Ketua Umum Puspaga Kota Ternate : Peran Puspaga Kembalikan Anak Putus Sekolah

29 Agustus 2022
Ketua Umum Puspaga Ino Kane Kota Ternate, Ny. Marliza M. Tauhid

TERNATE, OT - Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Ino Kane Kota Ternate berkomitmen untuk mendukung Program Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate dalam pengentasan anak putus sekolah di Kota Ternate.

Salah satu upaya adalah mengembalikan anak putus sekolah ke bangku sekolah.

Menindaklanjuti hasil Home Visit tim Puspaga  ke beberapa rumah anak-anak yang terjaring saat ngelem untuk edukasi penguatan peran orang tua, ditemukan tiga anak putus sekolah yaitu MH, MR dan MM yang berhenti sekolah karena faktor ekonomi keluarganya.

Melihat kondisi ini, Ketua Umum Puspaga Ino Kane Kota Ternate, Ny. Marliza M. Tauhid bersama tim Puspaga mengadakan pertemuan evaluasi bersama para orang tua dan anak-anak mereka, untuk mendapatkan persetujuan agar anak-anak tersebut bisa kembali bersekolah.

Tentunya ada berbagai kendala dalam proses pengurusan administrasi terkait syarat-syarat yang harus dilengkapi terutama untuk Dapodik, apalagi koordinasinya harus ke Dikjar Provinsi untuk tingkat SMA yang relatif membutuhkan waktu yang panjang.

.

Namun demikian, beberapa saat lalu ketiga anak tersebut telah kembali melanjutkan sekolah, yaitu dua orang di kelas XI SMA Negeri 10, dan satu orang di STM. 

Dalam keterangannya, Ny.Marliza M.Tauhid mengatakan, siapapun anak yang putus sekolah, walaupun  berasal dari luar Ternate, namun sepanjang mereka adalah warga Ternate maka tetap merupakan kewajiban Pemerintah Kota Ternate untuk mensupport pendidikan mereka.

"Tentunya Puspaga Kota Ternate yang merupakan Unit Layanan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Ternate, akan bekerja maksimal untuk ikut menekan angka putus sekolah di Ternate," sebut Marliza yang juga yang selaku Ketua TP PKK Kota Ternate 

Dikatakan, ini adalah peran nyata Puspaga yang tidak hanya sekedar menindaklanjuti sebatas pendampingan ketika anak-anak terjaring razia, tetapi juga hingga ke tahap edukasi peran orang tua melalui kunjungan ke rumah, konseling psikologis bagi yang memerlukan, mencari solusi atas akar masalah yang dialami, serta memberi rujukan untuk kasus-kasus tertentu dan monitoring pasca penanganan.

Hal ini penting karena layanan Puspaga yang telah berjalan selama ini sangat memperhatikan aspek keberlanjutan secara menyeluruh.

Diharapkan kedepannya permasalahan anak putus sekolah bisa menjadi perhatian semua pihak, sehingga bisa menjadi gerakan bersama yang didasari oleh kepedulian dan komitmen bersama dalam upaya mewujudkan hak-hak anak, termasuk hak mereka untuk memperoleh pendidikan.

 (fight)


Reporter: Gibran
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT