TERNATE, OT - Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Maluku Utara ke-VI diwarnai ketegangan. Kubu salah satu calon Ketua Umum menyoroti dugaan sikap tidak netral yang ditunjukkan oleh Ketua Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (OKK) Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, Tri Hargianti Damu.
Juru Bicara (Jubir) Calon Ketua Umum Nomor Urut 2, Firdaus Amir, yakni Nurcholich Rustam, menilai Tri Hargianti Damu telah memihak kepada pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Rio Pawane.
"Dinamika sah saja, tapi kami melihat ada pengurus BPP dalam hal ini Ketua OKK tidak lagi berada pada posisi netral, sudah memihak pada salah satu calon," ungkap Nurcholich, Senin (1/12/2025).
Ketidaknetralan tersebut, kata Nurcholich, terlihat dari pengabaian hak-hak Badan Pengurus Cabang (BPC) yang merupakan pendukung Calon Ketua Umum Firdaus Amir.
Dia juga menyoroti upaya kompromi yang ditawarkan oleh Ketua OKK yang dinilai justru menguntungkan Calon Nomor Urut 1.
"Hak-hak BPC pendukung Calon Ketua Umum Firdaus Amir diabaikan. Ketua OKK menawarkan kompromi yang justru menguntungkan Calon Nomor Urut 1. Kalau seperti ini kan tidak adil namanya, musti ditinjau kembali," tegasnya.
Nurcholich menambahkan, kehadiran Ketua OKK sebagai utusan BPP seharusnya berfungsi sebagai penengah. Namun, keberpihakan tersebut dinilai malah memperkeruh suasana, yang menyebabkan Musda mengalami molor.
Terkait kericuhan yang sempat terjadi, Nurcholich menjelaskan bahwa hal itu bermula ketika Ketua Tim Pemenangan Rio Pawane, Fitrah Akbar, berupaya mengganggu ketua-ketua BPC yang sedang berkomunikasi dengan Ketua OKK BPP HIPMI.
"Kacau tadi itu karena Fitrah selaku ketua Tim Rio Pawane berusaha mengganggu upaya para ketua BPC untuk berkomunikasi dengan Ketua OKK," aku Nurcholich seraya menyebut videonya jelas, dia yang berusaha memprovokasi situasi yang memang sudah panas.
Melihat kondisi ini, Nurcholich Rustam mendesak Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar Himawan Buchari, untuk segera bersikap.
"Kami meminta Ketua Umum BPP bisa melihat ini, bahwa orang yang diutusnya tidak profesional dalam Musda HIPMI Malut, dan kemudian segera bersikap," pungkas Nurcholich sembari berharap adanya profesionalitas dan keadilan dalam pelaksanaan Musda.
(ier)
