Home / Budaya

Usai Mubes, Suku Wayoli Jadwalkan Pelantikan dan Natal Bersama di 14 Desember

27 November 2021
Foto : Bersama Kepengurusan Baru Suku Wayoli Provinsi Malut 2021-2026

HALBAR, OT - Setelah menggelar Musyawarah Besar (Mubes) Pengurus Perkumpulan Masyarakat Adat Suku Wayoli Provinsi Maluku Utara selama tiga hari, sejak tanggal 19 hingga 22 Oktober 2021 lalu, Rinto Djalali akhirnya terpilih sebagai ketua Suku Wayoli bersama Sekertaris, Iknatus Djodjobo dan Bendehara Alfrida Dorado.

Pelaksanaan Mubes Pengurus Perkumpulan Masyarakat Adat Suku Wayoli Provinsi Maluku Utara dengan tema "Ino Womapolu Lah Sidadi Rimoi" (Mari berkumpul untuk jadikan satu) itu, dipusatkan di sekertariat Suku Wayoli, desa Tedeng, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar).

Ketua terpilih Rinto Djalali mengatakan, setelah melalui musyawarah secara demoktaris, selanjutnya pengurus akan membahas jadwal pelantikan pengurusan suku Wayoli Provinsi Maluku Utara, masa bakti 2021-2026.

Rencananya, pelantikan pengurus akan dirangkaai dengan temu bersama Natal pada tanggal 14 Desember di desa Tuguaer, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat.

"Karena sering dalam kegiatan-kegiatan  kiblatnya berada di desa Tuguaer,  itu sudah menjadi tradisi turun-menurun dari para orang tua-tua kami," kata ketua terpilih Suku Wayoli Provinsi Malut, Rinto Djalali saat konfrensi Pers Sabtu (27/11/2021)

Rinto mengungkapkan, seiring perkembangan zaman, suku Wayoli perlahan mulai tegilas.

Hal itu dapat dilihat dari tata bahasa Wayoli yang belakangan dalam generasi sekarang mulai hilang. "Misalkan generasi dibawah saya, itu sudah tidak tahu lagi menggunakan bahasa Wayoli," kata Rinto.

Selain itu, kata dia, program pengurus adalah menyeragamkan serta membudayakan ritual-ritual adat yang saat ini kelihatan berbeda-beda, desa ke desa melaksanakan ritual adat perkawinan dan lain-lain ini sudah hampir tidak sama
lagi," terangnya.

"Kaena itu yang namanya suku Wayoli coba seragamkan kembali ritual-ritual adatnya agar dalam.wilayah Provinsi Malut saat buat ritual adat tetap satu ditambah termasuk meningkatkan Sumber Daya Manusia," ungkapnya

Kata Rinto dengan kepengurusan tersebut akan diperluas hingga ke Kabupaten Halmahera Selatan dan Pulau Batang Dua, "sebab saudara kami disana hanya mendengar telah dibentuk Suku Wayoli sejak tahun 2013 lalu namun tidak mengatahui program dan kepengurusannya seperti apa," tambahnya

Olehnya dalam Musyawarah Besar (Mubes) diputuskan pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) di Halsel dan Rapat Kerja (Raker) di Batang dua. 

"Itu kami berkomitmen akan menindaklanjuti pesan orang tua-tua adat, saya pun berkomitmen apapun yang terjadi," tegasnya

Sementara Sekertaris Suku Wayoli Malut, Iknatus Djodjobo menegaskan, pihaknya juga akan membangun konsilidasi dan menggalang hingga pada desa-desa yang belum tersentuh untuk dapat bersatu,

"Juga  ada program pertama saya dan ketua umum bersama kepengerusan  direncanakan membangun Meseum di desa Tuguaer Ibu Selatan. itu menjadi program pertama dan kemudian untuk jumlah desa ada suku Wayoli tersebar di Provinsi Maluku Utara, ada 29 desa," tambahnya

Untuk diketahui struktur yang dibentuk
diantaranya Biro Adat, Biro Pendidikan, Hukum dan Ham, Biro Humas, Sosial Politik, Keagamaan, Pemberdayaan Perempuan serta para Kapita-kapita ini telah dibentuk dalam rapat vormatur kepengurusan.