Home / Budaya

Tarian Lalayon Haltim Dipentaskan di Acara Peresmian Kantor Sinode GMIH

31 Oktober 2019
Tarian Lalayon Halmahera Timur

TOBELO, OT-Tarian Lalayon Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) dipentaskan di acara peresmian dan kantor Sinode Gereja Masehi Injili di Halmahera (GMIH) berjalan dengan maksimal disambut haru bagi tamu, undangan yang hadir.

Disela-sela peresmian tersebut, tarian daerah dihelat membuat warnah keunikan tersendiri. Salah satunya tarian Lalayon Haltim yang dipersembahkan dan saksi langsung oleh ribuan tamu, undangan yang hadir, termasuk Bupati Haltim Muhdin, Kadispora Haltim Alen Guslaw, rombongannya dan sejumlah Anggota DPRD Haltim.

Peresmian yang dihadiri Gubernur Maluku Utara KH. Abdul Gani Kasuba, Wakapolda Maluku Utara, Bupati Halut Frans Manery, Wakil Bupati Halut Muchlis TapiTapi, mantan Ketua Umum Sinode GMIH yang juga selaku Ketua Umum PGIW Maluku Utara Pdt Anton Piga, Ketua Umum Sinode GMIH Pdt Demianus Ice, pengurus PGI dan tamu, undangan lainnya.

Bupati Halmahera Timur Muhdin mengatakan, tarian cakalele dan Lalayon merupakan tarian tradisi Halmahera. Kalaupun dalam acara seremonial seperti ini harus ditampilkan, karena itu jati dirinya orang Halmahera.

"Maka pada acara tadi ketika ditampilkan ada cakalele, begitu juga tarian Lalayon, ada reaksi haru dari ribuan masyarakat, maka saya sampaikan karena itulah kita sebagai orang Halmahera," jelas Muhdin disela-sela peresmian kantor Sinode GMIH, Kamis (31/10/2019).

Menurutnya, dirinya selalu hadir pada acara keagamaan, karena memang Halmahera agama yang besar itu, Islam dan Kristen. Olehnya itu, kedua agama ini harus selalu bergandeng tangan.

"Di Halmahera Timur kita bangun mesjid raya, kita juga bangun Gereja sentral, sama halnya di Tobelo," ujarnya.

Selain itu kata Muhdin, Tobelo merupakan mayoritas beragama Kristen, salah jika tokoh-tokoh Kristen tidak membangun sarana prasarana yang representatif, sehingga ini betul-betul menjadi harapan masyarakat Halmahera. 

"Saya secara pribadi menginginkan selalu ada kedamaian diantara kita, terutama kedua Agama besar di Halmahera ini. Kita harus aman, nyaman, agar daerah kita bisa maju dari semua sektor. Bahkan investor berinvestasi juga merasa nyaman. Kerukunan antar umat beragama harus menjadi utama," tandasnya.(red)


Reporter: Redaksi

BERITA TERKAIT