Home / Budaya

Melihat Batu Berbentuk Telapak Kaki di Kepulauan Sula

26 Desember 2020
Batu berbentuk Kaki manusia

SULA, OT- Sebuah batu unik ditemukan warga Desa Kabau, Kecamatan Sulabesi Barat, Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara (Malut) di Telaga desa setempat.

Batu itu ditemukan warga Desa Kabau pada tahun 2004 sillam, saat mengambil batu untuk kepentingan peletakan batu pertama Kantor Camat Sulabesi Barat. Hingga saat ini batu tersebut masih disimpan dan digunakan dimomentum tertentu karena dianggap sakral.

Batu itu panjang 30 cm dan lebar 15 cm. Nampak jelas terlihat beberapa lubang yang menyerupai lima jari.

Diketahui Desa Kabau sejak dulu terkenal dengan banyak misteri yang tersimpan, mulai dari cerita kampung Wai Bot tenggelam, keberadaan buaya yang diyakini warga desa setempat sebagai jelmaan manusia, hingga yang beberapa temuan mistis lainnya.

Salah satu pengurus Adat Desa Kabau, Isran Sanela saat diwawancarai indotimur.com di kediamannya menceritakan, batu berbentuk mirip telapak kaki manusia tersebut dianggap sakral, karena saat ditemukan di dasar telaga, sempat terdengar suara gong.

“Batu ini almarhum ayah saya Jalal Sanela yang merupakan Ketua Adat Desa Kabau dan kaka Usman Sanela yang ambil di Ba Owa Goi (lokasi dalam telaga), batu ini diambil pada tahun 2004 untuk kepentingan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Camat Sulabesi Barat. ketika kakak saya menyelam ke dasar telaga dan mau ambil batu ini, tiba-tiba terdengar bunyi gong dari dasar telaga, kakak saya tidak berani ambil dan kembali ke perahu,” kenang Isran yang tak lain adalah anak almarhum Jalal Sanela.

Lanjut dia, ketika kakanya naik ke perahu lalu ayahnya menggantinya turun ke dasar telaga dan ambil batu ini, saat dibersihan sangat mirip dengan telapak kaki manusia, akhirnya batu itu disimpan dan ayah kembali ke telaga untuk ambil batu yang lain.

Isran mengaku, bau ini diberi nama Fat Yai (batu kaki), karena jika diperhatikan dari berbagai sisi, batu tersebut nampak seperti telapak kaki manusia.

Saat ditemukannya batu tersebut, kata Isran, digunakan sebagai pendamping saat peletakan batu pertama untuk bangunan yang berkepentingan dengan umum. Bahkan pada saat peletakan batu pertama masjid Desa Kabau Pantai juga batu tersebut dampingi batu yang mau dipakai.

“Batu mirip telapak kaki manusia ini berada di saya. Warga dipersilahkan berkunjung jika ingin melihat batu tersebut,” tutur Isran.

(red)


Reporter: Redaksi

BERITA TERKAIT