Home / Budaya

Jaga Tradisi, Pelajar dan Pemuda Jalan Baru Rayakan Malam Lailatul Qadar di Jailolo

10 Mei 2021
Suasana pawai obor di Jailolo Maluku Utara

HALBAR, OT - Warga desa Jalan Baru, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara (Malut). Kembali meriahkan malam Lailatul Qadar dengan pawai obor yang kini dijadikan sebagai tradisi setelah sebelumnya dilakukan pada tahun 2020 lalu.

Kegiatan yang menjunjung tingggi nilai-nilai keagamaan, adat, budaya serta tradisi itu dikosepkan oleh Ikatan Pemuda dan Pemudi desa Jalan Baru (IPJ) yang baru dirintis atau bentuk terhitung pada pekan lalu.

Dalam pidato Wakil Bupati Halbar, Djufri Muhammad Minggu ( 9/5/2021) malam bertempat dalam lingkungkan Keraton Jailolo menyampaikan, 27 Ramadhan tahun hijria atau awal datangnya kenabian Rasulullah Shallallahu alahi wasallam. Oleh karena itu sampai kapan pun hajat seperti ini akan dilakukan.

Wabup Halbar juga menyentil dan mengkisahkan, Kesultanan Jailolo ada tradisi seperti di Kesultanan Ternate, Jou uci sabea (Sultan turun sholat) pada malam laillatul qadar.

"Dulu-dulu pasti bagitu disini. Torang (kami) punya Kesultanan ini, dia menghilang berikisaran tahun 1521 sampai tahun 2021 terhitung 600 tahun pas. Jadi torang (kami) memperingati ini bagian dari tidak menafikan para leluhur yang meninggalkan atau membawa agama kesini," kata Wabup. 

Menurut orang nomor dua di Pemkab Halbar ini, sangat merespon sekali dengan hajan pawai ela-ela. karena sedang ada Covid-19 sehingga dirinya sengaja tidak membawa mobil dinasnya. Dan hadiri kegiatan dengan membawa mobil sendiri.

"Kedepan jika Covid-19 berakhir maka saya minta kepada Pemuda Jalan Baru untuk menjadi pelopor dalam pawai akbar. Agar menjadi titik sejarah lebih meriah lagi kedepan," ungkpanya.

Sementara itu, Pjs. Ketua IKP-J desa Jalan Baru, Julkifli Harun mengungkapkan, tujuan dari pelaksanaan pawai obor adalah karena kecintaan terhadap tradisi yang sudah diterapkan oleh orang tua terdahulu. 

"Pentingnya untuk mengingatkan desa Jalan baru merupakan desa yang menjujung tinggi Keagamaan, Tradisi dan Budaya," kata Julkifli

Julkifli yang akrab disapa Kifli mengaku,
tujuannya tidak lain untuk menyambut malam Lailatul Qadar (Malam 1000 Bulan).

Kata Dia, adanya pawai obor ini, terjalin kebersamaan sehingga diharapkan kegiatan pawai obor ini juga menjadi agenda rutin di dalam setiap masuknya tahun baru Islam ataupun hari besar lainnya.

Amatan indotimur.com selain pawai obor ada pun telah ditampilkan yakni tarian Soya-soya, membunyikan dolo-dolo atau dikenal dengan sebutan lain bunyi kentongan bambu, diikuti dengan nada nyanyian khas "ela-ela pake jam-jam to, suba jo" dari anak-anak yang berasal dari desa Jalan Baru.

Dalam pawai obor tersebut masyarakat juga ikut meramaikan dengan menyaksikan jalanya pawai obor yang berakhir di lapangan Festival Teluk Jailolo (FTJ).

Turut meramaikan pawai obor "ela-ala" oleh ibu-ibu yang tergabung dalam Pembinaan Kesejateraan Keluarga (PPK)

Untuk diketahui pawai obor yang berlangsung sejak pukul 21.00 WIT dan berakhir pada pukul 23.15 WIT dikawal ketat pihak kepolisan setempat hihgga berjalan dengan aman dan tertib.

Pawai obor juga diikuti satu unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) mengikuti iring-iringan pawai obor.

 (deko)


Reporter: Hasarudin Harun
Editor: Fadli

BERITA TERKAIT