TERNATE, OT - Meski pemerintah melalui Kementerian Perhubungan RI telah menerbitkan regulasi Peraturan Menteri (Permen) nomor 20 tahun 2019 dan Keputusan Menteri (Kepmen) nomor 72 tahun 2019, yang mengatur soal harga tiket pesawat, namun hingga saat ini, harga tiket dari Ternate ke sejumlah kota besar di Indonesia tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Akibatnya, selain jumlah kunjungan wisata ke Maluku Utara anjlok, aktifitas di bandara Sultan Babullah juga sepi.

Amatan indotimur.com, dalam sepekan terakhir di bandara Sultan Babullah Ternate, aktifitas bandara Sultan Babullah juga terpantau sepi.

"Kondisi ini terjadi sejak akhir tahun lalu," tutur Ayu salah satu pengelola kantin di kawasan bandara Sultan Babullah Ternate saat disambangi indotimur.com, Jumat (5/4/2019).

Ayu mengaku, pendapatan kantin yang dikelolanya mengalami penurunan yang cukup drastis, "biasanya dalam sehari, pendapatan bersih bisa sampai Rp, 2 sampai 3 juta, tetapi saat ini paling besar Rp 700 ribu, kadang cuma Rp, 200.ribu," tutur Ayu.

Dia menduga, sepinya bandara akibat tingginya harga tiket dalam beberapa waktu terakhir, "mungkin karena harga tiket mahal, jadi bandara juga sepi," ucap Ayu.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merilis Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) tentang aturan tarif maskapai penerbangan berjadwal dalam negeri kelas ekonomi.

Aturan tersebut tertuang dalam Permenhub Nomor 20 Tahun 2019 tentang Tata Cara dan Formulasi Perhitungan Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri yang diteken pada 28 Maret lalu.

Selain itu, Menteri Perhubungan (Menhub) juga menandatangani aturan turunannya, yaitu Keputusan Menhub (KM) Nomor 72 Tahun 2019 Tentang Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri, sehari setelahnya, 29 Maret 2019.(thy)