TERNATE, OT - Otoritas pelabuhan di Ternate, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 4 Ternate mencatat, ada peningkatan arus masuk peti kemas ke Ternate sepanjang tahun 2024.
Pelindo Ternate mencatat, sepanjang tahun 2024, peti kemas yang masuk ke Maluku Utara melalui Pelabuhan Ahmad Yani sebanyak 55 ribu peti kemas. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2023 yang hanya tercatat 52 ribu peti kemas.
Pengitungan ini berdasarkan TEUs atau Twenty-foot Equivalent Unit system yakni unit pengukuran pasti yang digunakan untuk menentukan kapasitas kargo untuk kapal kontainer dan terminal.
Kepala Terminal TPK Ternate, Anwar Pae, mengatakan, sepanjang tahun 2024, peti kemas yang masuk melalui pelabuhan Ahmad Yani Ternate tercatat sebanyak 55 ribu atau meningkat 3 ribu dari tahun 2023 yang tercatat sebanyak 52 ribu.
“Jadi, ada kenaikan jika dibandingkan tahun 2023. Itu (barang) dari Surabaya yang masuk dan untuk kargo seperti sayuran dan lainnya berasal dari Bitung (Sulawesi Utara) dan Halmahera (Maluku Utara),” kata Anwar di Ternate.
Dia menyatakan, setiap kapal yang masuk di pelabuhan Ahmad Yani Ternate telah terkoneksi dan dikontrol oleh PT Pelni melalui aplikasi sebagai upaya untuk memberi kemudahan dalam pelayanan.
Menurutnya, jika sebelumnya proses bongkar muat di pelabuhan Ahmad Yani Ternate bisa memakan waktu selama 3 hari, namun dengan sistim yang terkoneksi, maka proses bongkar muat saat ini di pelabuhan Ahmad Yani hanya berlangsung 1 hari, "karena seluruh proses telah diatur melalui sistim," katanya.
Anwar juga menyatakan, hampir semua barang yang masuk ke wilayah Maluku Utara masuk melalui pelabuhan Ahmad Yani Ternate.
“Ternate ini merupakan kota jasa, sehingga setiap logistik yang masuk, terlebih dahulu melalui pelabuhan di Ternate kemudian di distribusi ke daerah-daerah di Maluku Utara (Malut),” pungkasnya.
(fight)
