TERNATE, OT - Menjelang hari raya Idul Fitri 1442 H, harga daging sapi di pasar hignies Kota Ternate dijual dengan harga Rp,150 ribu, per kilonya.

Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Sapi (Apsaku) Kota Ternate, Usman Mailudu kepada indotimur.com mengatakan, saat ini harga daging sapi sudah mencapai Rp150 ribu.

Menurutnya, pasokan sapi dari Halmahera semakin berkurang apalagi jelang hari raya Idul Fitri 1442 H.

Sebelumnya harga daging sapi dijual dengan harga Rp 120 ribu perkilogram namun karena pasokan yang kian berkurang dan ditambah lagi dengan persaingan dari pedangan di luar provinsi Maluku Utara, akibatnya harga sapi ikut bergerak naik.

Dia meminta Pemprov Malut membatasi perdagangan antar perovinsi, sebab kebutuhan daging di Maluku Utara sangat tinggi.

"Harusnya pemerintah provinsi yaitu Dinas Pertanian Provinsi Malut, dapat memberikan alternatif, namun sampai beberapa tahun belakang ini mereka hanya diam malah mendukung penuh penjualan sapi antara provinsi dengan harga yang lebih mahal," katanya.

Jika harga naik, sambung dia, yang disalahkan para pedagang, dengan tuduhan memainkan harga seenaknya.

"Padahal kami Apsaku enggan menginginkan hal itu. Justru beberapa waktu lalu harga jual kami pertahankan dengan harga Rp120 ribu. Namun karena persediaan yang terus menipis dan harga pasaran naik jadi kami tidak mampu mempertahankan harga jual sebelumnya," akunya.

Dia menjelaskan, jika para pedagang terus mempertahankan harga jual, maka para pedagang akan mengalami kerugian, "untuk itu kami Apsku berharap pemerintah tidak hanya diam dan menyalahkan padagang, selaku pedangang dengan tuduhan seperti disampaikan sebelumnya," kesalnya.

"Harusnya pemerintah lebih tegas dalam mengambil kebijakan untuk kesejahteraan rakyatnya," tutupnya.

 (ier)