Home / Ekonomi / Bisnis

Hasil Tangkapan Nelayan Anjlok, Harga Ikan di Halsel Meroket

02 April 2021
Pasar Ikan Tuokona

HALSEL, OT - Meski perairan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), disebut-sebut sebagai lumbung ikan, namun dalam sepekan terakhir, harga ikan di wilayah tersebut melonjek tinggi.

Kenaikan harga ikan di Halsel bahkan hingga mencapai 50 pesen, tergantung ukuran dan jenis ikan.

Data yang dikantongi indotimur.com, pada sejumlah pasar di sekitar ibukota Kabupaten menyebutkan, harga ikan tengiri yang awalnya dijual dengan harga antara Rp, 50 ribu hingga Rp, 55 ribu per kilogram (Kg), kini, naik menjadi Rp, 80 ribu hingga Rp 90 ribu.

Bagitu juga ikan jenis kembung yang sebelumnya dijual Rp 22 ribu, saat ini harganya naik menjadi Rp 50 ribu sampai Rp, 60 ribu. Cumi-Cumi atau Nus yang sebelumnya dijual Rp, 55 ribu sekarang naik menjadi Rp70 ribu per Kg.

Ikan krese yang awalnya seharga Rp, 15 ribu sampai Rp, 20 ribu, sekarang naik menjadi Rp, 40 ribu. Ikan mangla merah yang dijual antara Rp, 17 ribu hingga Rp,18 ribu, saat ini, naik menjadi Rp 50 ribu.

Jenis ikan komo yang harga normalnya Rp 15 ribu naik menjadi Rp 50 ribu, begitu juga dengan ikan momar dan tude yang sebelumnya 5 atau 6 ekor Rp 10 ribu kini naik menjadi Rp 50 ribu.

“Hampir semua jenis ikan naik,"ujar Uchin salah satu pedagang ikan saat ditemui di Pasar Ikan Tuokona.

Di mengaku, tidak tahu penyebab kenaikan harga ikan, namun dia menduga tangkapan nelayan berkurang sehingga ketersediaan atau stok ikut berkurang menyebabkan harga ikan naik.

“Mungkin karena cuaca, sehingga nelayan banyak yang tidak melaut," ujarnya.

Meski.demikian, Uchin mengaku, mahalnya harga ikan, tidak mempengaruhi kebutuhan kinsumen. Dia mengkalim, meski harga ikan tergolong mahal, warga tetap membeli.

“Tidak langsung membeli. Mereka (pembeli) masih menawar, tapi.sepanjang tidak dibawah modal, bisa dikasih, yang penting dapat hasil sedikit, saya kasih,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu nelayan,musiman, Suparto Budyn, saat ditemui mengatakan, nelayan masih tetap melaut, meski cuaca tidak mendukung.

Hanya saja, saat cuaca tidak bersahabat, hasil tangkapannya menurun, "kalau pas di tengah laut cuaca buruk, nelayan tidak nangkap ikan. Bahkan ada yang balik atau pulang,” aku Suparto.

Dia mengaku, harga ikan di pasaran tidak ditentukan nelayan, namun para pedagang di pasar. "Yang pasti harga dari nelayan tidak naik, hanya memang hasil tangkapan kita yang berkurang," aku Suparto yang akrab disapa Wangkep.

“Sesuai hukum ekonomi. Kalau ketersediaan ikan berkurang, sedang permintaan tetap, apalagi permintaan banyak, maka harga pasti naik,” tutup Wangkep.

 (iel)


Reporter: Sahril Samad
Editor: Fadli

BERITA TERKAIT