TERNATE, OT - Kelompok tani Geopoktan Timamo Kelurahan Loto, melakukan panen hasil pertanian tomat pada Sabtu (18/12/2021).
Panen yang turut dihadiri Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kota Ternate, Thamrin Marsaoly itu, menghasilkan kurang lebih 600 kg tomat dari lahan perkebunan yang dikelola Gapoktan Timamo,di Kelurahan Loto, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate.
Kadistan Kota Ternate, Thamrin Marsaoly dalam keterangan resminya menyampaikan, kunjungan ke poktan binaan Distan merupakan agenda rutin Dinas Pertanian Kota Ternate.
Selain dijadikan ajang silaturrahmi, kunjungan ini juga dimanfaatkan untuk melihat dan mendengar secara langsung, kendala-kendala yang dihadapi para petani sekaligus memastikan aktifitas para petani.
"Seperti biasa di hari Sabtu dan Minggu, kami selalu mengunjungi kelompok kelompok tani, dan hari ini, Alhamdulillah ada panen tomat. Lumayan ada sekitar 600 kilogram tomat yang berhasil dipanen," ucap Thamrin, saat ditemui di lokasi
Dia menjelaskan, pada satu musim penanaman, bisa dilakukan 11 sampai dengan 12 kali panen atau fase panen. Sementara interval waktu panen adalah selama 3 hari. "Jadi kalau ini fase panen yang kedua, maka masih ada sekitar 10 kali panen lagi untuk lokasi ini," ujarnya.
Thamrin menyebut, setelah fase panan selesai, maka lokasi ini akan dilakukan pengembangan atas hasil pertemuan dengan menteri pertanian di Jakarta awal Desember lalu. "Lokasi ini akan dibuatkan eco farming yang berarti pertanian berbasis lingkungan. Nanti akan dikolaborasikan beberapa komoditi, seperri sayur mayur, tomat, cabe dan bawang," terangnya.
Selain itu, lahan seluas 3 hektar ini juga nanti ditanami pisang, pepaya dan komoditi pertanian lainnya, sehingga semua lahan dapat dimanfaatkan.
"Nanti kita akan atur waktu sehingga panen bisa continue,” ujar Insinyur Pertanian jebolan kampus Universitas Hasanudin Makassar ini.
Thamrin juga mengatakan, ada rencana Distan untuk mengembangkan lokasi pertanian di Ternate menjadi eko wisata. Sehingga para pengunjung yang datang untuk melihat berbagai macam hasil pertanian, sekaligus juga bisa langsung berbelanja hasil-hasil pertanian.
“Ini kita sudah mulai rintis. Jadi kedepan kita akan kembangkan itu. Karena di 2022 nanti insya Allah kita akan dapat sarana pendukung untuk eko farming dari Kementrian,” tutup Thamrin.
(fight)