TERNATE, OT - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, terus berupaya memaksimalkan program penangnan sampah. Berbagai upaya secara masif terus dilakukan berbagai pihak termasuk stakholder dan unsur terkait lainnya.
Untuk memaksimalkan program penanganan sampah, Pemerintah Kota Ternate melalui Bappelitbangda dan pihak terkait lainnya, Senin (6/11/2023) menggelar rapat sekaligus pendistribusian armada sampah roda tiga jenis viar sebanyak 50 unit untuk menanganani sampah di 4 Kecamatan.
Berdasarkan catatan dari Pemkot Ternate, jumlah armada yang telah didistribusikan untuk penanganan sampah sejak tahun 2022 hingga akhir tahun ini, sebanyak 115 armada yang tersebar pada 4 Kecamatan di Kota Ternate.
Data yang dihimpun indotimur.com menyebutkan, Kecamatan Ternate Utara 32 armada dengan jumlah operator motor sampah 46 orang, Kecamatan Ternate Tengah 36 armada dengan jumlah operator 52 orang, Kecamatan Ternate Selatan 41 armada dengan jumlah operator 58 orang dan Kecamatan Pulau Ternate 6 armada dengan jumlah operator 18 orang.
Skema dalam program pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat, selain menyediakan sarana prasarana, Pemkot Ternate melalui DLH akan membuat peta pelayanan mengangkut sampah dan pihak Kelurahan membuat peta penanganan sampah.
Kepala Bappelitbangda Kota Ternate Rizal Marsaoly mengatakan, sebelum pembagian armada, pemerintah kota melakukan rapat evaluasi, untuk mengetahui pelayanan armada setiap Kelurahan.
“Ada masukan dan saran, tetapi banyak yang memberikan apresiasi terutama pihak Kelurahan karena penambahan armada bisa memberikan pelayanan dengan lebih maksimal di setiap RT,” kata Rizal.
Menurutnya, dalam rapat tersebut, pihaknya juga mendapat laporan terkait kendala dan problem yang dihadapi dalam penanganan sampah, sehingga ada sejumlah langkah atau solusi dalam mengatasi berbagai problem di lapangan termasuk kinerja operator.
Salah satu problem yang dihadapi petugas atau operator armada sampah roda tiga, adalah luasnya wilayah kerja, sehingga para operator sedikit kewalahan dalam menangani sampah.
"Seperti Kelurahan Maliaro dan Kalumata. Jumlah RT di dua kelurahan tersebut sangat banyak, sehingga Pemkot berinisiatif untuk menambah armada di Kelurahan Maliaro 3 unit, agar satu armada bisa melayani 3 RT," terang Rizal.
Dia optimis, jika seluruh armada bergerak secara konsisten dan terjadwal., maka masalah sampah di Kota Ternate, bisa teratasi.
Rizal juga menjelaskan, pelayanan menggunakan armada ini baru satu instrumen. Karena ada beberapa instrumen lain yang bisa memperkuat program pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat, seperti bak sampah yang diaktivasi oleh TP-PKK, penanganan yang dilakukan para komunitas, dasa wisma dan elemen lain di setiap Kelurahan.
“Apalagi minggu depan pendamping dari Kabupaten Bogor sudah datang untuk melakukan pendampingan pengelolaan sampah di Ternate, sehingga kolaborasi dan sinergitas membersihkan kota terus dilakukan,” ungkapnya.
Dengan penambahan armada ini, sesuai arahan Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman, bahwa Lurah harus melakukan pengawalan dan pengawasan di lapangan, agar armada dipergunakan sesuai fungsinya.
Setelah rapat dan pendistribusian ini, lanjut Rizal, pada pertemuan berikutnya bersama Wali Kota, pihak Kelurahan sudah menyertakan peta penanganan sampah.
“Semisalnya, Tanah Tinggi itu ada 16 RT, Lurah sudah harus memiliki peta penanganan, skema pemgangkutan dan cakupan wilayah seperti 1 armada bisa menangani 3 RT misalanya,” terang Rizal.
Begitu juga dengan DLH, harus membuat peta pelayanan agar tidak tumpah tindih dengan waktu pelayanan armada roda tiga.
“Tadi mereka bersepakat, DLH yang akan menyiapkan peta pelayanan nanti di distribusi di setiap Kelurahan sebagai bahan domain DLH dan Kelurahan,” terangnya.
Selain itu Rizal menambahkan, penyaluran 50 unit armada ini, pastinya ada tambahan tenaga kerja yang direkrut oleh Kelurahan, "nanti honor mereka diberikan setiap bulan termasuk BBM dan sparepart armada," pungkas Rizal.
(fight)