BLORA, OT- Pembangunan fisik di TMMD tidak semulus yang diperkirakan, lantaran lokasi beberapa Rumah Tidak Layak Huni berada di gang sempit yang hanya bisa dilalui orang dan tidak memungkinkan alat bantu seperti angkong atau songkro lewat, Tentara anggota Satgas TMMD bersama warga terpaksa harus mengandalkan otot untuk melangsir material.
"Ya kami harus mengandalkan otot, karena lokasi rumah yang akan direhab berada di gang sempit. Satu -satunya cara dengan memanggul dibahu.," ungkap Kopka Rozaq, salah satu anggota Satgas TMMD.
Bati Bakti TNI Kodim Blora, Peltu Suharyanto membenarkan, bahwa Jurangjero adalah Desa terpencil salah satu kendala di pengerjaan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) adalah letak atau lokasi sejumlah rumah berada di gang sempit, jalannya menanjak sehingga alat untuk mengangkat material tidak bisa lewat.
"Dengan lokasi RTLH yang seperti itu, konsekuensinya langsir material hanya bisa dilakukan secara manual yaitu di panggul. Hanya saja meski medan sulit seperti itu bukan menjadi penghalang bagi Satgas TMMD untuk merampungkan pekerjaan di lokasi TMMD," tandas Peltu Suharyanto.
Terpisah Kopda Nanang, salah seorang anggota Satgas TMMD mengungkapkan, sudah menjadi resiko seluruh Satgas TMMD di Desa Jurangjero karena medan yang sulit, sehingga material harus menghandalkan otot. Sebab, tidak bisa diangkat dengan alat.
Menurutnya, untuk memanggul material yang berupa batu bata tidak ada persoalan, hanya saja jika material pasir, dia harus mencari karung untuk tempat pasir, kemudian pasir - pasir dalam karung itu dipanggul oleh Satgas maupun warga. (ag)(tmmd)