TERNATE, OT - Warga Kelurahan Ngade Kecamatan Ternate Selatan melakukan aksi penolakan terhadap rencana pemerintah untuk mengggunakan gedung asrama haji sebagai rumah singga atau transit bagi pelaku perjalanan yang baru tiba di Ternate.
Aksi protes yang dilakukan oleh warga di RT.01 dan RT.03 itu, secara tegas menolak rencana gugus tugas Provinsi Maluku Utara yang berencana menjadikan asrama haji sebagai tempat karantina pasien Covid-19.
Berdasarkan data yang dikantongi indotimur.com menyebutkan puluhan masyarakat telah memblokade jalan menuju asrama haji dan memadati kantor Lurah Ngade dengan membentang spanduk agar pihak Kelurahan menolak dan tidak memberikan izin untuk dilakukan karantina bagi pasien Covid-19 di asrama haji.
Selain warga, aksi penolakan juga disuarakan sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Kelurahan setempat. Mereka sepakat untuk menolak rencana pemerintah menjadikan asrama haji sebagai lokasi karantina pasien covid-19.
Lurah Ngade, Zainabun M Fauji kepada indotimur.com mengaku, sejak pagi hingga siang ini, semua elemen warga Kelurahan Ngade melakukan aksi penolakan di depan kantor Lurah.
Mereka menuntut agar pihak Kelurahan tidak mengeluarkan surat izin lokasi karantina di asrama haji.
Sebagai pemerintah, sambung Lurah, pihaknya berkewajiban membantu Pemerintah dalam menangani pandemi covid-19, apalagi di Kelurahan Ngade sudah dibentuk Satgas Kelurahan Covid-19.
"Kami sudah banyak melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait covid-19," kata Lurah kepada indotimur.com, Rabu (28/4/2020).
Namun, atas aksi penolakan yang dilakukan semua elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, pihak Kelirahan tak bisa berbuat apa-apa.
"Kami tidak bisa menyalahkan masyarakat tetapi aksi ini semua atas inisiatif masyarakat yang menolak keras dan sekarang kami dari Kelurahan hanya mengikuti tuntutan dari semua para tokoh di Kelurahan," pungkasnya. (ian)