TERNATE, OT - Walikota Ternate H Burhan Abdurahman menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) tahun 2019, melalui rapat paripurna ke-8 masa persidangan ke-1 tahun 2020 yang dilaksanakan melalui video conference dari kediamannya di Kelurahan Moya, Ternate Tengah, Selasa (21/4/2020).
Usai mengikuti rapat paripurna melalui video conference, Wali Kota Ternate H Burhan Abdurahman kepada sejumlah wartawan menyampaikan, dari catatan yang sudah disampaikan pada saat rapat paripurna, tahun 2019 kinerja pemerintah kota Ternate menunjukkan peningkatan dibanding tahun 2018, baik pertumbuhan ekonomi yang meningkat cukup tinggi hingga 8,65 persen atau Rp 78,148, menurut data dari statistik.
"Dari beberapa kabupaten/kota tidak banyak peningkatan pertumbuhan ekonomi di tahun 2019, tapi di kota Ternate di tahun lalu meningkat dan inflasi juga menurun," kata Burhan kepada wartawan termasuk indotimur.com
Itu berarti kinerja pemerintah yang didukung oleh DPRD kota Ternate dengan menyetujui berbagai program dan kegiatan berjalan dengan baik, "artinya peningkatan angka ekonomi makro adalah hasil dari program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan, kita berharap kinerja tersebut tetap di pertahankan hingga di masa-masa yang akan datang lebih baik lagi," ujarnya.
Burhan mengklaim, hampir seluruh sektor mengalami peningkatan terkecuali angka kemiskinan yang mengalami sedikit tinggi, "tapi yang lainnya mengalami peningkatan yang cukup baik," ungkap Wali Kota.
Sedangkan untuk capaian PAD tahun 2019, tambah Wali Kota, masih mencapai 97 persen dan belum peningkatan hingga 100 persen, yakni hanya capai Rp 105, 856 miliar atau 97,72 persen dari target Rp 108,316 miliar, "tapi kita bersyukur karena PAD kota Ternate dari tahun ke tahun semakin baik," ujar Wali Kota.
Wali Kota berharap di masa-masa yang akan datang dengan beberapa perubahan kebijakan di bidang pendapatan asli daerah lebih baik lagi, apalagi sudah bekerja sama dengan KPK untuk membantu kinerja PAD Pemkot, dengan harapan memberikan dampak terus menerus demi meningkatkan ekonomi di kedepannya.
Menurutnya, dari aspek pendapatan di suatu daerah sebenarnya dilihat potensi yang ada di daerah tersebut, jadi pemerintah kota Ternate betul-betul melakukan pendataan dan basis pendapatan yang aktual sesuai dengan kondis di lapangan, sehingga targetkan disusun berdasarkan potensi yang real dan itu mendapatkan pendapat yang sesuai dengan direncanakan.
Sedangkan untuk skema di tahun ini, tambah Burhan, Pemkot Ternate diperhadapkan wabah yang pengaruhnya cukup besar di sisi ekonomi, oleh karena itu, pemerintah pusat melalui edaran instruksi dan keputusan Kemenkeu dan Kemendagri, memberikan arahan kepada setiap daerah untuk lebih memfokuskan penyesuaian APBD tahun 2019, ada catatan-catatan yang di berikan di daerah seperti pemangkasan kas belanja, dana transfer dan dana lainnya berkurang, pada akhirnya dana transfer pusat akan berkurang, Provinsi, PAD dan dana lainnya.
"Jadi saat ini peningkatan dan penurunan berapa persen belum bisa di tentukan, tapi beberapa hari lalu didapatkan informasi untuk dana transfer berkurang berkisar Rp 73 miliar dan PAD berkisar Rp 30-40 miliar dalam satu tahun, karena covid tersebut tidak diprediksi sampai kapan akan selesai, jadi dengan anggaran tersebut diprediksi hingga satu tahun, tapi realnya nanti disampaikan dua hari kedepan, dan itu sudah ada gambaran berapa banyak yang di turunkan, berapa banyak yang akan dipangkas dan berapa banyak yang akan di dialokasikan untuk melakukan pencegahan penanganan Covid-19 di kota Ternate, " jelas Wali Kota Ternate.
Jadi patokan Pemkot yaitu di edaran instruksi Kemenkeu dana Kemendagri terkait dengan pemangkasan anggaran seperti perjalanan dan DAK, kesehatan dan juga pendidikan, semua sudah terperinci sesuai dengan edaran pemerintah pusat.
"Nanti dilihat seberapa besar yang akan dipangkas sesuai dengan prediksi pendapatan daerah, semisalnya prediksi pendapatan 10 persen maka kita harus pangkas lebih kecil dari pendapatan seperti 8 persen, agar dua persen sisanya untuk pembiayaan covid, nanti dilihat program kegiatan mana yang sudah berjalan, mana yang sudah kontrak, dan mana yang sudah yang belum sama sekali berjalan, jadi anggarannya sementara dalam pembahasan tapi dalam waktu dekat sudah bisa tahu, yang pasti akan mempersiapkan kebijakan penyesuaian dari pemerintah pusat akan dipersiapkan, sehingga anggaran untuk pencegahan corona cukup tersedia untuk kota Ternate," tandasnya. (awie)