Home / Indomalut / Ternate

Sesalkan Kebijakan Go-Jek, Pemkot Ternate Hentikan Proses Pembuatan Izin

29 Maret 2019

TERNATE, OT- Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) sesalkan sikap Go-Jek, yang belum menuntaskan kewajibannya tapi sudah merencanakan pengoperasian.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosandi) Kota Ternate, Thamrin Marsaoly kepada indotimur.com mengatakan, Pemkot sangat sesalkan langkah Go-Jek karena belum menyelesaikan masalah perizinan tapi mau dilakukan pengoperasian.

“Mereka belum penuhi kewajiban, tapi tiba-tiba tidak ada angin dan hujan mau launching, jika seperti ini pastinya ojek pangkalan tolak. Bahkan Pemkot juga akan mempertimbangkan,” jelas Thamrin.

Semestinya kata Tahmrin, sudah mengantongi izin lebih dulu baru dilakukan launching atau pengoperasian.  “Permohonan izin mereka di dinas Perindag masih dipelajari, belum dikeluarkan rekomendasi karena izin keluar jika rekomendasi dari Perindag sudah dikeluarkan, tapi saat ini masih di dinas Perindag,” katanya.

“Yang pasti kami masih hentikan proses izin mereka, sambil mereka memenuhi syarat-syarat tadi,” ujarnya.

Selain masalah izin, lanjut Thamrin, masih banyak hal yang harus mereka lakukan sebelum beroperasi. Misalnya, komunikasikan dengan teman-teman ojek pangkalan karena jangan sampai ada hal-hak yang di luar dugaan bisa terjadi.

“Kami juga pernah memberikan saran pada mereka, kalau boleh undang semua perwakilan ojek pangkalan serta pihak-pihak terkait untuk dibuat sosilisasi, karena Pemkot tetap terbuka jika izin sudah ada,” ucapnya.

Lebih lanjut kata Thamrin, Pemkot berharap kehadiran Go jek ini sangat baik, karena Kota ini sudah sangat layak dengan keberadaan Go-Jek, karena Go-Jek juga bagian dari smart city.

“Prinsipnya mereka harus kumpl semua kelompok kepentingan dan Pemkot mengiginkan pihak go-jek memprioritas ojek yang memiliki KTP Kota Ternate, setelah itu baru dibuka secara umum,” terang kata Thamrin..

Selain itu, Tahmrin menambahkan, dirinya juga memprotes terkait dengan masalah tarif karena sangat mahal, hal ini karena mengiktuti yang sementara beum tuntas sehingga tarifnya sangat mahal.

“Ini karena mungkin sistem pemetaan google maps belum baik, sehingga dibaca seperti itu akhirnya mahal, maka saya juga minta kepada mereka agar tuntaskan masalah peta juga,” tuturnya.(ier)


Reporter: Irfansyah

BERITA TERKAIT