TERNATE, OT - Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Penyuluh Perikanan Satminkal Ambon, penempatan Kota Ternate wilayah kerja Kecamatn Moti, baru-baru ini melakukan workshop Penguatan Kelembagaan Kelompok Perikanan di Kecamatan Pulau Moti, Kota Ternate.
Kegiatan ini merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi penyuluh perikanan sebagaimana diatur dalam pasal 4 per/19/M.pan/10/2008.
Sosialisasi yang dilakukan Penyuluh Perikanan di Moti, meliputi Kelembagaan Kelompok Perikanan (Penumbuhan, penilaian,peningkatan kelas kelompok), Perizinan Perikanan, Penyadartahuan tentang wilayah konservasi, akses infotek serta pelatihan mesin motor tempel.
Kegiatan ini juga rangkaian dari kerjsama Penyuluh Perukanan dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ternate dalam rangka Proyek Perubahan Diklat PIM II Kadis Perikanan Koya Ternate, Faisal Dano.
Penyuluh Perikanan Kota Ternate,Wilayah Kerja Kecamatan Moti, Rudi Budiawan Lating menyampaikan, sebagai tim external yang melakukan tugas penumbuhan kelompok dan Gapokan sebagai dasar dadi Proper PIM II Kadis Perikanan dengan tema "STRATEGI PENGEMBAGAN PERIKANAN BUDIDAYA MELALUI GERAKAN GAPOKKAN atau "SIGAP BERDAYA".
Dalam Peopee ini, Penyuluh Perikanan terlibat aktif dalam penyusunan Perwali terkait Pemanfaatan Wilayah Pesisir sebagai kawasan usaha budidaya perikanan dengan ketua tim eksternal Dadang Saifullah.
"Kegiatan Workshop dilakukan selama 2 hari mulai tanggal 20 hingga 21 September 2024," ujar Rudi.
Kegiatan workshop dibuka oleh Kadis Kelautan dan Perikanan Kota Ternate yang dihadiri oleh Camat serta Lurah se-Kecamatan Moti, "peserta giat ini adalh ketua dan perwakiln anggota kelompk binaan di Kecamatan Moti sebanyk 70 orang," ujar Rudi yang juga selaku ketua panitia kegiatan.
Menurutnya, pada kegiatan hari pertama, dirangkai dengan agenda penyuluhan penyuluhan yang menghadirkan penyuluh perukanan wilayah kerja Moti tentang Kelembagaan Kelompok, Perizinan (E-PAS kecil dan E-BKP.
Selain itu, sosialisasi tentang pemanfaatan wilayah pesisir, kemudian akses Infotek (pengenalan serta cara pengunaan aplikasi Avenza),serta pelatihan perbaikan mesin motor tempel hasil kerjasama dengan Suzuki.
"Hasil dari kegiatan hari pertama ini adalah, terbentuknya 10 Kelompok dengan rincian 7 KUB, 2 POKDAKAN dan 1 GAPOKAN, kemudian Penilaian Kelas Kelompok sebanyak 13 serta Peningkatan kelas, 7 Madya, 1 Utama sedangkan 5 kelompok belum dinyatakan naik kelas kemampuan," terang Rudi.
Pada kegiatan ini juga dilakukan penantdatanganan piagam kelompok oleh Camat (Madya) dan Lurah.
Selain sosialisasi pada hari kedua tanggal 21 September 2024, launching proyek perubahan PIM II Kepala DKP Kota Ternate yang dihadiri Wali Kota Ternate, Dr M Tauhid Soleman serta sejumlah pimpinan OPD lainnya.
Pada kegiatan launching Proper, juga dirangkai dengan penyerahan PERWALI, penandatanganan Piagam KELAS UTAMA, Pengukuhan Kelompok secara serentak oleh Wali Kota Ternate serta penyerahan BPJS KETENAGAKERJAAN dan Bantuan Pemerintah secara simbolis oleh Wali Kota kepada Pelaku Utama Perikanan se Kecamatan moti, berdasarkn kelompok Binaan Penyuluh Wilayah Kerja Moti.
Kegiatan ini menunjukan etos kerja penyuluh perikanan serta menunjukan kerjasama yang baik antara penyuluh perikanan dengan DKP Provinsi Maluku Utara selaku pembina POKMASWAS dan DKP Kota Ternate serta instansi dan NGO terkait.
Kegiatan tersebut diharapkan terjalin sinergitas serta koordinasi yang baik antara penyuluh perikanan dengan Pemda Kota Ternate (Dinas KP & Kecamatan Moti) yang nantinya dapat membangun hubungan yang baik antara pelaku utama perikanan dengan pengambil kebijakan dalam hal ini Pemkot Ternate dan Pemprov Malut.
Tersedianya data di sektor perikanan yang sinkron dan valid (penyeragaman Data) serta meningkatnya tingkat kepercayaan pelaku utama Kelautan dan Perikanan dengan Pemda serta stakeholder lainnya terhadap kinerja dan kapasitas penyuluh perikanan.
Selain kegiatan diatas, penyuluh perikanan Kota Ternate wilayaj keeja Kecamatan Moti juga berhasil membangun kerja sama dengan PT. Pelni dalam hal pemberian bantuan melalui dana CSR PT Pelni berupa 5 unit mesin motor tempel untuk 5 kelompok pelaku utama di Kecamatan Moti, berdasarkan usulan penyuluh perilanan dan hasil uji petik/survey di lapangan dari tim PELNI, terkait kelayakan penerima bantuan.
(fight)