TERNATE, OT – Pemerintah Kota Ternate akan menambah anggaran penanganan Corona Virus (Covid-19) hingga mencapai Rp 20 mliar lebiih. Hal ini dikatakan Wali Kota Burhan Abdurahman, Selasa (21/4/2020).
Menurut Wali Kota, ada tiga agenda dalam penanganan Covid-19 yang dilaksanakan. Pertama, membentuk gugus tugas baik di kelurahan maupun di pos-pos terdepan seperti pelabuhan dan bandara, dan itu memakan anggaran yang cukup besar karena tim gugus tugas harus stay siang maupun malam.
“Itu yang paling penting dalam penanganan penyebaran Covid-19 di kota Ternate, kalau kita lalai di pos-pos terdepan tersebut maka penyebaran covid sangat mudah untuk masuk di kota Ternate, jadi harus diperketat di pos-pos tersebut,” jelasnya.
Kedua, UMKM harus difasilitas agar tetap hidup meski dalam pandemi Covid-19, dan yang ketiga, memberikan bantuan sosial ke masyarakat sebagai dampak dari pada Covid-19 di kota Ternate.
"Tiga item ini yang akan disusun dan belum diketahui besaran anggarannya secara pasti, maka akan prediksi anggaran tiga agenda tersebut yang cukup besar,” ujarnya.
Untuk itu, ada beberapa kegiatan yang akan digeser anggarannya seperti perjalanan dinas, uang makan minim, dan kegiatan seperti hibah, Bansos dan banyak lagi anggaran kegiatan yang akan digeser untuk penanganan Covid-19 di kota Ternate.
“Besaran anggarannya diprediksi bekisar Rp 20 miliar lebih, karena Covid ini kita tidak tahu sampai kapan berakhir," terangnya.
Masalah ekonomi, kesehatan dan sosial, tambah Walikota Ternate, saat ini dalam tahap penyusunan dan itu harus ada, karena tiga item tersebut sangat mempengaruhi transfer DAU.
Untuk itu, saat ini Pemkot mempercepat skema ekonomi seperti apa, sedangkan untuk bantuan sosial sudah tahu pasti karena tinggal diambil data di masing-masing kecamatan, sebab sudah dilaporkan awal ini untuk tiga kegiatan tersebut, tapi nanti berkembang kalaupun di haruskan menambah maka akan di tambahkan.
“Anggaran tiga item tersebut paling besar yakni kesehatan, berkisar 44 persen, sosial 40 dan ekonomi 12 persen, itu gambaran yang diprediksi oleh menteri dalam negeri, maka kita harus sesuaikan dengan UMKM mana yang harus difasilitasi, tapi nanti dilihat kondisi objektif kedepannya,” tutur wali kota.
(awie)