Home / Indomalut / Ternate

Masyarakat Keluhkan Material Aspal di Kelurahan Moti Kota

24 November 2022
Proyek pengaspalan jalan di Kelurahan Kota mulai di Kerjakan

TERNATE, OT - Masyarakat Kelurahan Kota, Kecamatan Moti, Kota Ternate, keluhkan material proyek pengaspalan jalan lingkar di belakang Kelurahan tersebut.

Salah satu toko Pemuda Kelurahan Moti Kota, Fuad Albar mengatakan, proyek pengaspalan jalan lingkar berlokasi di Kelurahan Kota yang dikerjakan oleh CV Fikram Putra, menggunakan sumber anggaran dari APBD sebesar Rp 2 miliar.

"Proyek pengaspalan jalan di Kelurahan Moti Kota panjangnya enam ratus meter, namun yang menjadi problem adalah konstruksi material tidak sesuai dengan kualitas jalan," ungkap Fuad kepada indotimur.com Rabu (23/11/2022).

Menurutnya, sesuai hasil pengamatan dilapangan proses pekerjaan proyek pengaspalan jalan di atas biasanya tipe jalan telford, tapi setelah di kroscek dilapangan ternyata penyusunan material batu tidak sesuai dengan tipe jalan telford. Kemudian kualitas batu menggunakan batu cadas dan sebagian batu merah sehingga kita belum bisa tentukan kualitas jalan.

"Selain itu, alat berat yang dipakai untuk pekerjaan jalan tidak memenuhi standar, kemarin saya sempat tanyakan operator terkait berat alat gilas, dia dia menjawab berat alat gilas kapasitasnya 3 ton setengah, sementara pembuatan jalan itu membutuhkan alat gilas beratnya 6 ton. Kalau  tipe jalan telford maka alat gilas di gunakan berat minimal 8 sampai 12 ton jadi alat gilas yang di pakai belum memenuhi standar, selanjutnya masih terlihat rumput bertumbuh di selah batu dasar kalau di aturan jalan maka tidak bisa," ujar Fuad.

Kata dia, proyek pengaspalan jalan sementara di kerjakan di Kelurahan Moti Kota kita melihat kontraktor buat asal-asalan, kemudian pengawas lapangan juga dikatakan lemah kita lihat tipe jalan diatas kategori tipe jalan telford, dan proses pekerjaan tidak memenuhi standar.

"Karena paling nampak yaitu alat gilas kemudian rumput bertumbuh di selah batu, sehingga berpengaruh di kualitas jalan," kata mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Moti (HIPMAM) ini.

Dia meminta, Pemerintah Kota (Pemkot) dan DPRD Kota Ternate segera memanggil Kepala Dinas  PUPR dan kontraktor bersangkutan untuk dilakukan evaluasi.

"Sehingga ada langkah atau upaya dari Pemkot melalui instansi PUPR untuk mengantikan alat gilas, jika tidak maka kualitas jalan tidak sesuai tipe telford," tegas Fuad.

Sementara Camat Pulau Moti, Fahruddin Ginting mengaku, pembuatan proyek pengaspalan jalan di Kelurahan Moti Kota, pihaknya terus melakukan fungsi kontrol di lapangan karena ini bagian dari pengawasan pemerintah Kecamatan maupun Kelurahan.

"Soal aspek pekerjaan jalan terutama dari sisi material dan lain sebagainya kita tidak punya pegangan kemudian pemahaman belum jangkau disitu karena itu hal-hal teknis, pemerintah Kecamatan hanya melakukan pengawasan untuk memastikan proyek tersebut, sudah jalan atau belum," ujar Fahruddin.

Dia mengaku, soal polemik pengaspalan jalan yang di keluhkan masyarakat Kelurahan Moti Kota menyangkut kualitas material dan pengaspalan, pihaknya tidak paham karena itu bukan  ranahnya pemerintah kecamatan maupun Kelurahan.

"Kami hanya melakukan pengawasan jika dalam perjalanan proyek tersebut belum di kerjakan, maka kami akan tanyakan kemudian  di buat laporan dan disampaikan ke Dinas PUPR," ucap Fahruddin.

Kata dia, untuk protes masyarakat terkait kualitas jalan kemarin pihaknya sudah tindak lanjuti laporan tersebut di Dinas PUPR lewat chat WhatsApp,  karena ini keluhan langsung dari masyarakat maka kami berkewajiban menyampaikan di instansi tersebut.

"Sehingga instansi terkait segera menindak lanjuti keluhan masyarakat terkait dengan pembuatan pengaspalan proyek jalan," tutup Fahrudin.(ded)


Reporter: Dedi Sero Sero
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT