Home / Indomalut / Ternate

Ini Skema Pemkot Ternate Menanggulangi Penyalahgunaan Lem Eha-Bond

31 Desember 2021
Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman

TERNATE, OT - Maraknya penyalahgunaan lem eha-bond di kalangan remaja bahkan anak dibawah umur, Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate telah menetapkan gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Kelurahan Dufa Dufa, Kecamatan Ternate Utara, sebagai pusat rehabilitasi anak pengguna lem berlogo panda tersebut.

Penetapan gedung SKB sebagai pusat rehabilitasi penyalahgunaan lem eha-bond setelah Pemkot Ternate bersama Forkompimda dan unsur terkait lainnya memggelar rapat koordinasi penanggulangan lem eha-bond di Ternate, baru-baru ini.

BACA JUGA : Forkompimda Kota Ternate Gelar Rakor Antisipasi Varian Baru dan Penanggulangan Lem Eha-Bond

Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman mengatakan, usai menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama Forkompimda dan unsur terkait lainnya, ada sejumlah poin penting yang diperoleh dalam rakor tersebut.

Selain intens melakukan patroli dan memaksimalkan peran aparatur Kelurahan RT/RW, Pemkot bersama Forkompimda akan mengeluarkan surat instruksi kepada toko-toko bangunan atau penjual lem eha-bond untuk memperketat penjualan lem berlogo panda kepada remaja maupun anak dibawah umur.

Menurutnya, pemerintah tidak melarang menjual lem eha-bond, hanya saja membatasi penjualan kepada para remaja dan anak dibawah umur, "berdasarkan rapat bersama Forkopimda, kami akan dilakukan operasi bersama kemudian menyampaikan kepada toko-toko untuk lebih memperketat penjualan lem terhadap anak-anak maupun remaja," kata Wali Kota.

Dia menyebut, penyampaikan terhadap pemilik toko atau penjual lem eha-bond akan disampaikan secara resmi melalui surat, “jadi kita akan menyurat kepada mereka (pedagang-red) untuk lebih ketat, karena ini (lem-red) sudah banyak yang gunakan, apalagi remaja bahkan anak dibawah umur," ungkap Wali Kota.

BACA JUGA : ‘’Ngerii’’ Kota Ternate Darurat Lem Eha-Bond

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Ternate itu menjelaskan, langkah pencegahan yang akan dilakukan adalah penguatan mental dan pendidikan keterampilan anak untuk pengembangan skill, sehingga anak-anak diarahkan ke hal yang lebih positif.

"Misalnya membuat suatu event melalui komunitas yang di dalamnya memuat kegiatan-kegiatan kreatif yang pada dasarnya menggunakan lem atau memanfaatkan lem yang lebih menguntungkan dari sisi ekonomi," terangnya.

Berdasarkan data yang ada, sambung Wali Kota, rata-rata pengguna lem eha-bond adalah anak putus sekolah sehingga diharapkan dengan kegiatan-kegiatan kreatifitas, diharapkan bisa menjauhkan generasi muda pada hal-hal negatif, termasuk penyalahgunaan lem eha-bond.

"Kita juga sudah memiliki skema penanggulangan lem eha-bond dengan menyiapkan pusat rehabilitasi di gedung SKB," ujar Wali Kota.

BACA JUGA : Maraknya Penggunaan Lem Eha-Bond, Wali Kota Minta Ada Pengawasan Orang Tua

Mantan Sekda Kota Ternate itu juga memerintahkan jajaran di Kecamatan dan Kelurahan untuk intens melakukan pengawasan terhadap aktifitas generasi muda khususnya anak dibawah umur di lingkungan masing-masing.

"Saya juga menghimbau, tokoh agama, tokoh maayarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan seluruh unsur masyarakat untuk bersama-sama menjadi garda terdepan dalam menanggulangi penyalahgunaan lem eha-bond di Kota Ternate," tutup Wali Kota.

 (fight)


Reporter: Gibran

BERITA TERKAIT