TERNATE, OT - Proses tender kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pada semester pertama tahun ini di lingkungan Pemerintah Kota Ternate masih belum maksimal.
Kendala utama yang dihadapi Pemkot Ternate adalah keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga hanya ada satu Kelompok Kerja (Pokja) pada unit kerja Pengadaan Barang dan Jasa (BPJB).
Kepala Bagian BPJP Setda Kota Ternate, Muhammad Gazali Kasim, mengatakan salah satu kendala yang dihadapi adalah keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan hanya satu Pokja.
Menurutnya. keterbatasan SDM dan hanya satu Pokja inilah yang membuat sejumlah program kegiatan fisik belum dilaksanakan. Meski begitu, pihaknya akan mendorong program peningkatan SDM, sehingga apabila tersedia maka dibentuk dua Pokja.
"Tak hanya itu, termasuk keterlambatan paket yang dikirim oleh OPD terkait, karena ada perubahan terutama pada TKDN atau Tingkat Komponen Dalam Negeri, karena kan sebelumnya bebas, tapi kalau sekarang (TKDN), ini yang menjadi prioritas, begitu juga dengan ketersediaan SDM di OPD terkait, karena pembuatan paket ini tidak sembarangan buat," kata Gazali, di Ternate, Selasa (20/6/2023).
Dia menyebutkan, paket pekerjaan sudah banyak yang berjalan, termasuk progres pekerjaan tetraport Pelabuhan Hiri yang saat ini sudah dalam penayangan.
"Semua butuh proses, karena harus evaluasi persyaratan sesuai dengan yang disyaratkan, baru dilakukan penayangan. Selama masih ada kekurangan pada paket itu, maka tidak bisa dilakukan penayangan," sebut Gazali.
Dia menambahkan, progres pekerjaan yang sudah dalam proses tender yaitu jembatan dan jalan di Kecamatan Pulau Batang Dua serta sejumlah pekerjaan lainnya.
(fight)