TERNATE, OT- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate mendesak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar mengambil langkah tegas terhadap pabrik tahu di keluraha Jambula, dengan mencabut izi sementara sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda).
Anggota Komisi I DPRD Kota Ternate, Junaidi Bahrudin kepada wartawan megatakan, terkait dengan produksi limbah yang dilepas di kelurahan Jambula, dalam undang undang 32 tahun 2019 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang kemudia ditindak lanjuti dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 25 tahun 2018 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan, sudah sangat jelas.
“Saya rasa Perda kita ini sudah mengatur secara jelas jenis kegiatan yang wajib miliki Analisa Mengenai Lingkungan (AMDAL) atau yang cukup dengan UKL UPL atau SPPL,” jelasya.
Lanjut dia, menurut data yang ada, pabrik itu sudah beroperasi pada tahun 2.000, tapi dari pihak pabrik sendiri mulai mengurus izin di tahun 2013. “Masalah ini bukan hanya diberlakukan untuk pabrik tahu Jambula, tapi seluruh pabrik yang ada di Kota Ternate,” jelasya.
“Sampel yang kita lihat sekarang ini baru di kelurahan Jambula, oleh karena itu kami meminta kepada Dinas lingkungan hidup, segera melakukan tindakan kalaupun yang disampaikan oleh pemuda Jambula dalam rapat terkait dengan pencabutan izin sementara, memang dalam Pperda diatur tersebut karena tidak mendengarkan teguran yang disampaikan oleh pemerintah, baik lisan maupun tertulis sebanyak tiga kali berturut-turut, maka izin usaha harus dicabut," jelasnya.
Perusahan tahu ini akan beroperasi kembali, jika mreka sudah menyelesaikan seluruh persyaratan yang sudah ditetapkan dalam Perda, dan memang proses kurung waktunya panjang. "Memang proses untuk penyediaan Instalasi Penyediaan Air Limbah (IPAL) agak panjang, IPAL ini juga sudah kami sarankan waktu tahun 2018 disaat kami turun untuk mengecek disediakan di lingkungan pabrik, tapi sampai saat ini belum juga dibuat alasannya karena biaiyanya cukup mahal," katanya.
Dalam waktu dekat, kata dia, DPRD akan mengundang pemilik pabrik tahu, DLH dan pemuda Jambula untuk membahas dan menindak lanjuti apa yang menjadi permasalahan saat ini.
(red)