TERNATE, OT - Puluhan elemen mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) DPC Kota Ternate, Kamis (26/9/2019) mendatangi kantor Wali Kota Ternate.
Kedatangan GMNI ini untuk memprotes Rancangan Undang Undang (RUU) kontroversi yang sedang menjadi polemik di masyarakat.
Dalam orasinya, DPC GMNI Kota Ternate, mendesak pemerintah dan DPR membatalkan RUU kontroversi, sebab dinilai memiliki kepentingan.
Surtono Halek, Wakabid Politik DPC GMNI Kota Ternate, menyatakan, aksi ini merupakan solidaritas dan keprihatinan GMNI terhadap kaum marhaen baik buruh, petani maupun nelayan.
Kata dia, GMNI memiliki tanggung jawab besar untuk memperjuangkan hak-hak buruh, tani dan nelayan, "pemerintah harus mensejahterakan maayarakat," katanya.
Surtono juga menyebut, berbagai persoalan di Kota Ternate harus menjadi perhatian pemerintah, "salah satunya soal konflik agraria, sengketa tanah di kota Ternate, harus menjadi perhatian," ujar Surtono.
GMNI, kata dia, juga menolak sejumlah RUU kontroversi termasuk RKUHP dan RUU KPK.
Amatan indotimur.com, aksi yang berlangsung di depan kantor Wali Kota itu, mendapat pengawalan dari aparat Kepolisian Resort (Polres) Ternate dan Satuam Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Ternate.(thy)